EUR/USD 1.064   |   USD/JPY 154.630   |   GBP/USD 1.243   |   AUD/USD 0.641   |   Gold 2,386.17/oz   |   Silver 28.63/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,063.10   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 4 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 4 jam lalu, #Saham AS

Vaksin Booster Mampu Tangkal Omicron, Pasar Forex Kalem

Penulis

Tiga kali injeksi vaksin BioNTech-Pfizer mampu menetralisir virus korona varian Omicron dalam sebuah uji laboratorium.

Seputarforex - Pergerakan pada pasangan mata uang mayor hari ini (9/Desember) relatif minim. Gejolak risk-on-risk-off mereda seiring dengan semakin banyaknya informasi yang terhimpun seputar COVID-19 varian Omicron. Indeks dolar AS (DXY) tertopang pada kisaran 96.00 menjelang rapat FOMC pekan depan; sementara upaya rebound lanjutan Aussie, Kiwi, dan Euro tertahan untuk sementara waktu akibat kurangnya katalis.

DXY Daily

Pasar bergolak sejak akhir November lantaran penemuan COVID-19 varian Omicron di Afrika. Pelaku pasar beramai-ramai "mengungsi" ke aset-aset safe haven, karena informasi awal menyatakan bahwa varian tersebut mungkin lebih menular dan berbahaya dibandingkan varian COVID-19 lain. Namun, kekhawatiran tersebut ternyata berlebihan. Info baru yang mengemuka pekan ini meredakan gejolak, sehingga mata uang-mata uang high risk mengalami rebound.

Pernyataan BioNTech dan Pfizer kemarin semakin menenangkan pasar. Produsen vaksin COVID-19 ini mengumumkan bahwa tiga kali injeksi vaksin buatan mereka mampu menetralisir virus korona varian Omicron dalam sebuah uji laboratorium. Dengan kata lain, masyarakat mungkin hanya perlu menambahkan vaksin booster guna menangkal penyebaran Omicron.

Terlepas dari itu, kebijakan pemerintah beberapa negara guna menanggulangi gelombang baru COVID-19 telah meruntuhkan kurs mata uangnya. GBP/USD jatuh ke rekor terendah satu tahun pada kisaran 1.3200, setelah PM Boris Johnson mengetatkan kebijakan pembatasan sosial di Inggris.

Kemunculan varian COVID-19 baru silih-berganti juga dapat mempersulit bank-bank sentral dalam mengambil keputusan ke depan. Pelaku pasar optimistis The Fed bakal mengakselerasi program tapering-nya dalam rapat FOMC pekan depan, tetapi ada pula kemungkinan mereka bakal mempertahankan kebijakan yang sudah berlaku di tengah ketidakpastian saat ini. Alhasil, masalah tersebut masih memengaruhi kurs mata uang sekarang walau gejolaknya telah mereda.

"Risiko The Fed tidak mengumumkan tapering yang lebih cepat pada 15 Desember terutama bersumber dari varian Omicron," kata analis dari Nomura dalam sebuah catatan yang dikutip oleh Reuters, "Kami meyakini bahwa jika kekhawatiran terkait Omicron berkurang, pasar akan segera memperhitungkan ulang pengetatan (moneter) The Fed, kemungkinan lebih dari apa yang sudah diperhitungkan sebelum (beredarnya) berita Omicron."

Download Seputarforex App

296940
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.