Neraca Berjalan Jepang untuk bulan Agustus dilaporkan menyempit, namun masih berada dalam kisaran yang aman tertolong oleh pemasukan dari investasi luar negeri. Surplus neraca berjalan yang belum disesuaikan, menyempit hingga 287.1 miliar yen pada bulan Agustus dari surplus 416.7 miliar yen pada bulan Juli.
Akan tetapi, angka tersebut masih berada di atas ekspektasi dari prediksi surplus yang diperkirakan oleh Reuters, yakni 198 miliar yen. Surplus neraca berjalan Jepang naik 82.7 persen pada tahun ini. Sedangkan surplus dalam komponen pemasukan primer atau neraca pemasukannya, naik hingga 20.6 persen tahun ini.
Oleh laporan tersebut, Yen bergerak menggapai level tinggi satu bulan terhadap Euro, dan mencapai level tinggi tiga minggu terhadap Dolar AS. USD/JPY diperdagangkan pada 108.18 pada pukul 9:14 pagi waktu Tokyo, melaju 1.6 persen dari sesi-sesi sebelumnya. Sedangkan EUR/JPY mulai bergerak naik dari angka 136.711.
Yen masih reli setelah sempat mencapai 110.09 pada tanggal 1 Oktober, yang terlemah sejak bulan Agustus 2008.
IMF Turunkan Outlook Ekonomi Global
Selain laporan neraca berjalan Jepang tersebut, pagi ini IMF dikabarkan mengurangi prediksi pertumbuhan global akibat stagnannya ekonomi Zona Euro. Ekonomi dunia akan berekspansi sebanyak 3.8 persen tahun depan. Padahal, prediksi IMF pada bulan Juli menyebutkan bahwa ekspansi tahun depan akan menjadi 4 persen. Laporan IMF tersebut menaikkan permintaan terhadap aset-aset safe haven termasuk Yen.