PT Solid Gold Berjangka mengumumkan peningkatan nasabah di sejumlah kantor cabang, khususnya di luar Jawa. Di awal 2022, broker ini mencatat tambahan nasabah sebanyak 30 persen atau sekitar 200 orang. Jumlah tersebut lebih tinggi daripada tambahan di sepanjang tahun 2021 yang hanya 127 orang.
Menurut Putu Ryan, Kepala PT Solid Gold Berjangka Palembang, edukasi dan pemahaman masyarakat mengenai perdagangan berjangka semakin meningkat. Bahkan di tahun 2020 yang merupakan tahun awal pandemi, PT Solid Gold Berjangka masih mampu mencatatkan penambahan nasabah hingga puluhan orang. Sebagai informasi, PT Solid Gold Berjangka Palembang merupakan cabang yang menambah nasabah paling banyak.
"Pada 2020 kami mencatat jumlah nasabah 59 orang dengan 1,288 transaksi. Kemudian di tahun 2021, nasabah melonjak jadi 127 orang dengan 5,000 transaksi," kata Ryan yang dikutip dari Antara News, "Kami optimis tahun ini bisa naik 200 persen dibandingkan tahun lalu."
Adapun instrumen yang paling banyak diminati nasabah adalah emas berjangka. Menyadari hal ini, pihak PT Solid Gold Berjangka tak akan mengambil keuntungan saja. Justru, masyarakat perlu diberikan edukasi lebih supaya tak terjebak dalam investasi bodong ataupun mengalami kerugian besar karena tidak sepenuhnya memahami investasi berjangka.
"Dalam instrumen investasi apapun tidak ada kepastian profit. Terdapat potensi keuntungan, namun tetap ada risiko. Maka pada saat transaksi perlu memperhatikan manajemen risiko, dana, dan dalam psikologi yang bagus,” kata Ryan seperti yang dikutip dari Detiksumsel, "Perusahaan amat memperhatikan regulasi yang berlaku. Tim kami juga selalu memastikan nasabah nyaman, aman, dan teredukasi dalam bekerja sama dengan kami."
Sembari mengedukasi, broker teregulasi Bappebti ini akan menggenjot perolehan nasabah dan menaikkan total volume transaksi. Solid Gold Berjangka Palembang bahkan ditargetkan meraih volume transaksi hingga 10,000 lot tahun ini.
