EUR/USD 1.070   |   USD/JPY 155.380   |   GBP/USD 1.246   |   AUD/USD 0.650   |   Gold 2,317.32/oz   |   Silver 27.31/oz   |   Wall Street 38,460.92   |   Nasdaq 15,712.75   |   IDX 7,150.91   |   Bitcoin 64,276.90   |   Ethereum 3,139.81   |   Litecoin 83.16   |   Nilai kontrak baru PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) mencatatkan pertumbuhan sekitar 20,10% secara tahunan menjadi Rp4.9 triliun pada kuartal I/2024, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) menetapkan pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp28.84 miliar, 4 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Saham Meta Platforms Inc (NASDAQ: META) turun tajam sebesar 15.3% menjadi $417.83, mendekati level terendah dalam tiga bulan terakhir, 4 jam lalu, #Saham AS   |   S&P 500 turun 0.6% menjadi 5,075, sementara Nasdaq 100 turun 1.1% menjadi 17,460 pada pukul 19.49 ET (23.49 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 38,591, 4 jam lalu, #Saham AS

Profil Penulis : Raras Hapsari

Menekuni dunia tulis menulis dan SEO sejak 2011. Berkarir di bidang berita online selama dua tahun sebelum bergabung dengan Seputarforex. Sedang giat-giatnya belajar dunia trading.
Investasi logam mulia bisa menjadi pilihan menarik untuk melindungi diri dari inflasi. Jenis logam mulia apa saja yang bisa menjadi investasi?
Kabar tak sedap mengenai keuangan Credit Suisse menyebabkan Euro melemah dan keraguan pasar terhadap kenaikan suku bunga 50 bps dari ECB.
Pertumbuhan ekonomi Kanada yang menurun justru diinginkan oleh BoC. Pasalnya, mereka masih fokus menurunkan inflasi untuk mencegah risiko resesi.
Greenback masih berada di jalur bullish jelang rilis PCE inti AS. Sementara itu, sejumlah mata uang mayor menunjukkan kinerja beragam.
Rupiah berhasil melanjutkan reli versus Dolar AS di awal pekan. Ada sejumlah faktor yang menopang penguatan rupiah, salah satunya terkait dengan GWM.
Rupiah terperosok di awal pekan menyusul sikap agresif The Fed dalam menentukan kebijakan moneter selanjutnya. Selain itu, konflik geopolitik juga menjadi faktor pendorong.
Rupiah gagal menguat di awal tahun 2022. Selain penguatan yield obligasi AS, kekhawatiran akan Omicron turut jadi penyebab Rupiah tertekan.
Di penghujung tahun 2021, Rupiah bergerak terbatas versus Dolar AS. Salah satu penyebabnya adalah kekhawatiran Omicron yang mulai kembali.
Rupiah anjlok versus Dolar AS. Salah satu penyebabnya adalah kemunculan varian virus Corona dari Afrika, Omicron, yang menyebabkan aksi penghindaran risiko.
Secara teknikal, Rupiah memang menguat versus Dolar AS. Namun, pergerakannya dinilai macet karena beberapa faktor yang melingkupi pasar saat ini.
Rupiah mempertahankan posisinya terhadap Dolar AS setelah The Fed mengisyaratkan tapering bulan November dan kenaikan suku bunga tahun depan.
Penyataan bernada dovish Jerome Powell menyebabkan Rupiah menguat ke 14,390. Penguatan ini didukung penurunan kasus COVID-19 di Indonesia.
Rupiah menguat di tengah lonjakan virus COVID-19. Namun, analis memperkirakan jika Rupiah bisa kembali turun karena masih tingginya ketidakpastian.
Kisah 3 trader wanita sukses kelas dunia ini membuktikan bahwa siapapun bisa berkarir dalam dunia finansial. Inilah kisah mereka melawan stereotip.