Cara Menjaga Emosi Tetap Stabil Saat Trading
Cara Trading
@ Andhika Pratama:
Agar bisa disiplin dan menjaga emosi, Anda harus punya sistem trading yang profitable. Dengan sistem trading yang profitable, Anda akan yakin bahwa trade yang akan Anda lakukan kemungkinan besar akan profit. Tanpa sistem trading yang profitable, berarti Anda gambling.
Setelah punya sistem trading, buat rencana trading yang sesuai dengan sistem tersebut. Dengan demikian Anda tidak melakukan intervensi pada posisi yang telah Anda buka, karena posisi tersebut sudah sesuai dengan sinyal pada sistem trading.
Buat juga jurnal trading untuk evaluasi. Lakukan hal tsb setiap kali Anda trading.
Jadi yang harus Anda lakukan adalah:
1. Cari sistem trading yang profitable. Sistem trading terdiri dari metode, strategi entry dan exit dan strategi money management. Metode meliputi indikator teknikal yang digunakan, dan biasanya disesuaikan dengan type trading Anda, apakah ingin trading dalam jangka pendek (scalping atau trading harian), jangka menengah atau jangka panjang. Money management meliputi besarnya resiko per trade dan risk/reward ratio yang agar profitable sebaiknya lebih besar dari 1:1.
2. Uji sistem tersebut dengan backtest (ditest pada kondisi pasar yang telah lewat) dan forward test (ditest pada kondisi pasar sekarang dalam account demo), dan lihat persentasi profitnya. Kalau persentasi profit kurang dari 50% benahi lagi sistem tersebut.
3. Buat rencana trading yang jelas, lengkap dengan kriteria untuk entry dan exit, resiko per trade dan risk/reward ratio.
4.Jalankan rencana trading tersebut dengan disiplin, dan kendalikan emosi sewaktu trading. Rencana dan proses trading seharusnya tidak dipengaruhi oleh emosi.
5. Buat jurnal trading untuk evaluasi. Benahi mana yang kurang dan tingkatkan persentasi keuntungannya.
Baca juga:
4 Faktor Yang Bisa Menghancurkan Trading Anda
Selamat mencoba dan semoga sukses..
Saat profit, saya selalu bersemangat menambah lot di entry selanjutnya. Dan selalu hasilnya berakhir dengan kekalahan. Adakah cara mengatasi sifat greedy saya?
@ Khomar:
Memperbesar lot atau volume berarti memperbesar risiko. Seharusnya risiko tidak diperbesar, misal 1% aatu 2% dari balance atau equity saat ini. Itulah nilai stop loss Anda per trade dalam satuan uang, setelah itu baru Anda konversikan dalam pip dan Anda tentukan besarnya lot atau volume trading.
Besarnya lot atau volume ditentukan berdasarkan cara tsb (position sizing). Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan baca: Belajar Memahami Money Management
Setelah menentukan lot atau volume trading dengan cara position sizing, maka agar dalam jangka panjang hasil trading Anda bisa profit Anda harus menentukan risk/reward ratio pada setiap trade lebih tinggi dari 1:1.
Sifat serakah (greed) timbul akibat rasa percaya diri yang berlebihan. Biasanya terjadi setelah mendapatkan profit besar. Untuk menghindari hal tsb harus tahu bahwa pergerakan harga pasar didistribusikan secara acak. Meski Anda menggunakan strategi trading dengan angka persentasi profit yang tinggi tetapi tidak bisa memastikan apakah hasil trade berikutnya akan profit atau loss.
Baca: Distribusi Acak: Kenyataan Dalam Trading Forex
Selain itu, profit atau loss dalam trading diukur dari sekian kali trade selama periode waktu tertentu. Misal setelah 100 kali trade, dalam sebulan profit sekian persen, atau loss sekian persen. Tidak dilihat dari trade per trade.
Kategori Cara Trading
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Cara menentukan lot transaksi? | Rega | 20 | 19942 | 2017 |
Dalam Keadaan Uptrend, Mana Yang Lebih Baik? | Alexander Saogie | 17 | 2475 | 2018 |
Perbedaan Akun Standar, Mini dan Mikro? | Junaidi | 16 | 4179 | 2018 |
Cara trading super simpel tapi profitable? | Adi Handoko | 14 | 9144 | 2017 |
Modal 10 Dolar, Sehari Bisa Dapat Berapa? | Robby | 11 | 14250 | 2012 |
Waktu trading pair EURUSD? | Adi Ms | 11 | 4340 | 2012 |