Lihat Arah Tren Atau Kekuatan Tren?
yg paling akurat melihat trend itu dilihat pada arah trendnya atau kekuatan trendnya
Untuk Dimas...
Dalam hal ini, yang perlu dilakukan adalah mengetahui atau mendeteksi arah trend terlebih dahulu. Setelah itu adalah, mendeteksi apakah trend akan berubah/berakhir atau akan terus belanjut (kekuatan tren).
Dalam kondisi ini anda perlu memiliki indikator atau sistem trading sebagai alat bantu. Jika hal ini anda lakukan maka anda bisa memiliki panduan atau alasan untuk open dan exit trading. Ada banyak indikator dan sistem trading yang bisa digunakan. Yang paling mudah adalah yang bisa membuat anda nyaman. Arah dan kekuatan Trend hanya merupakan sebuah kesimpulan atas analisa dari sistem trading indikator yang digunakan. Thanks.
met weekend para maste
memang tidak mudah memastikan gerakan pasar terutama mprediksi jarak pjalanan sebuah trend.
saya sering alami kejadian begitu pasang order limit justru harga bgerak makin jauh, bukannya rebound
bgtpun sebaliknya pasang order stop harga malah berbalik
pertanyaan saya;
makasih
@ Keser:
Jawaban:
1. Kemungkinan harga akan bouncing atau koreksi (bukan rebound) jika trend-nya melemah, atau kekuatan trend berkurang. Kekuatan trend bisa diamati dari indikator ADX (jika dibawah level 25), Bollinger Bands (jika kedua kurvanya menyempit) atau moving average (jika pergerakan kurvanya datar).
Sebelum entry amati price action yang terjadi pada time frame yang lebih rendah untuk mencari momentum entry yang pas. Konfirmasikan juga dengan indikator. Amati pergerakan harga ketika berada dekat dengan level support atau resistance yang signifikan.
2. Kebalikan dari point (1), kemungkinan harga akan break atau menembus level resistance atau support jika trend-nya masih kuat, atau ADX masih diatas level 25, kedua kurva Bollinger Bands melebar dan pergerakan kurva moving average naik (untuk uptrend) atau turun (untuk downtrend).
3. Pada umumnya SL dan TP ditentukan dari level-level resistance atau support yang terdekat dengan time frame trading Anda. Kalau tidak tampak level-level resistance atau support-nya maka bisa menggunakan bantuan Fibonacci retracement atau expansion.
Yang paling penting adalah gunakan money management, yaitu dengan:
- Menentukan SL berdasarkan besarnya resiko yang Anda sepakati.
- Menentukan TP minimal sama dengan SL sehingga risk/reward ratio Anda minimal adalah 1:1. Kalau mungkin usahakan lebih besar dari 1:1.
Kalau dari analisa tidak memungkinkan untuk menentukan risk/reward ratio minimal = 1:1 maka sebaiknya tidak entry.
- intinya harus hati-hati dan rajin mengamati chart karena baik adx, bb dan ma akan sewaktu-waktu bisa berubah arah(secara teknikal), jika tidak rajin memantau sangat mungkin arah pergerakan harga akan berubah haluan. Hal ini berarti jika kita menggunakan set N forget sangat tidak efektif untuk trading harian(begitukah).
- Bagaimana pula dengan pemasangan SL, candle akan lebih respect pada Sup Res mdasarkan pola candle(horizoneline), fibonacci level, BB, MA atau ATR?
- aksi open posisi(instan execusi pada candle engulfing) tkadang harga justru bgerak bkebalikan(retrace) meski akhirnya ke trend utamanya. Nah sebaiknya(idealnya) berapa besaran untuk SL agar tidak mudah tsentuh dan TP yang paling efektif agar tidak alami floating terlalu lama pada trading harian(H1-H4). Karena saya sering pasang SL TP - 50 : 50 tidak kesampaian, akhirnya saya clossing meski profit tidak optimal.
makasih
@ Keser:
- Kalau Anda telah memasang SL dan TP, maka bisa set n forget.
- Biasanya SL diset disekitar level support dan resistance horisontal, atau disekitar garis trend. Kalau level support / resistance horisontal tidak kelihatan atau meragukan, gunakan Fibonacci retracement atau expansion. BB, MA dan ATR adalah pilihan alternatif.
- Kalau tidak salah pertanyaan tsb sudah pernah Anda tanyakan dan pernah saya jawab. SL diset pada level support dan resistance terdekat, dan volume tradingnya disesuaikan dengan resiko yang Anda tetapkan. Risk/reward ratio minimal 1:1.
Usahakan jangan mengintervensi SL / TP yang sudah ditentukan. Kalau trend sedang kuat gunakan fasilitas trailing stop.
@ Jony Eng:
Dalam trading forex, yang ditransaksikan adalah nilai tukar.
Pergerakan naik turunnya harga tergantung dari permintaan dan penawaran dari nilai tukar yang diperdagangkan, tidak berhubungan dengan jumlah mata uang.
Misal EUR/USD naik, artinya permintaan untuk buy EUR dan sell USD lebih tinggi dari permintaan untuk sell EUR dan buy USD. Dalam hal ini tidak berhubungan dengan jumlah mata uang EUR maupun USD, tetapi jumlah permintaan buy EUR/USD atau sell EUR/USD.
Satuan untuk mengukur besarnya permintaan atau penawaran adalah lot.
@ Raymond Sun:
Jika kurva indikator ADX lebih besar dari 20 maka diasumsikan trend sedang kuat, sebaliknya jika di bawah 20 maka diasumsikan trend sedang lemah dan cenderung sideways.
Mengenai hubungan kekuatan trend dan indikator ADX, silahkan baca: Cara Menggunakan Indikator ADX untuk Mengetahui Kekuatan Trend
kalau kekuatan trend melemah apakah bisa dipastikan harga akan reversal pak? atau hanya jadi indikasi awal saja karena kekuatannya dapat meningkat lagi sewaktu-waktu?