EUR/USD 1.065   |   USD/JPY 154.410   |   GBP/USD 1.244   |   AUD/USD 0.642   |   Gold 2,382.71/oz   |   Silver 28.27/oz   |   Wall Street 37,775.38   |   Nasdaq 15,601.50   |   IDX 7,087.32   |   Bitcoin 63,512.75   |   Ethereum 3,066.03   |   Litecoin 80.80   |   XAU/USD bullish efek masih berlanjutnya tensi konflik Israel-Iran, 2 jam lalu, #Emas Fundamental   |   Pasar bergerak dalam mode risk-off di tengah berita utama mengenai serangan Israel ke Iran, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   Poundsterling menemukan area support, meskipun sentimen risk-off membuat bias penurunan tetap terjaga, 2 jam lalu, #Forex Fundamental   |   GBP/JPY bertahan di bawah level 192.00 setelah data penjualan ritel Inggris, 2 jam lalu, #Forex Teknikal   |   PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatat jumlah pengunjung saat libur lebaran 2024 ini mencapai 432,700 orang, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 turun 0.2% menjadi 5,039, sementara Nasdaq 100 turun 0.4% menjadi 17,484 pada pukul 20:09 ET (00:09 GMT). Dow Jones turun 0.2% menjadi 37,950, 8 jam lalu, #Saham AS   |   Netflix turun hampir 5% dalam perdagangan aftermarket setelah prospek pendapatannya pada kuartal kedua meleset dari estimasi, 8 jam lalu, #Saham AS   |   Apple menghapus WhatsApp dan Threads milik Meta Platforms (NASDAQ:META) dari App Store di Cina pada hari Jumat setelah diperintahkan oleh pemerintah Cina, 8 jam lalu, #Saham AS

Pertanyaan Tentang William Range Percentage Dan MACD

Strategi Trading

2019
1. Saya Sudah pakai indikator William Range Percentage, saat rentan harga di atas, (-18%) saya pasang sell, dengan asumsi bahwa harga akan turun, tapi kenapa harga tidak segera turun? malah harga naik dan stop loss saya kena. Padahal menurut indikator WRP, kalau percentage di bawah -21%, pasar sudah jenuh, dan kita harus siap2 pasang sell.

2. Saya sudah pakai indikator MACD juga. Sebenarnya berapa timeframe yang ideal untuk indikator yang satu ini? Karena saat saya cek di TF 1H dan TF 15M, saya cek hasil grafiknya beda-beda.
Dan sepengetahuan saya momentum entry buy/sell itu dilakukan ketika ada sinyal harga bertemu diantara dua garis, tapi kenapa kok tetap saja gagal pake indikator ini, stop loss saya jg tersentuh.
2019

@ Edi Lim:

1. - …. tapi kenapa harga tidak segera turun? malah harga naik dan stop loss saya kena.

Itu karena pergerakan harga sedang trending, dalam hal ini sedang bergerak uptrend dengan kuat. Perlu diketahui penunjukan overbought dan oversold semua indikator oscillator termasuk William % Range (W%R) tidak berlaku jika harga sedang trending. Overbought / oversold hanya bisa digunakan ketika harga sedang bergerak sideways atau ranging.

Untuk mengetahui harga sedang trending atau sideways bisa diamati dari indikator trend, seperti parabolic SAR dan ADX. Berikut contohnya pada EUR/USD H4:


                   


Dari gambar di atas, ketika harga bergerak downtrend dengan kuat (ADX berwarna merah dan di atas level 25, dan titik parabolic SAR di atas bar candlestick), kurva W%R selalu di bawah level -80. Sebaliknya ketika harga bergerak uptrend dengan kuat (ADX berwarna hijau dan di atas level 25, dan titik parabolic SAR di bawah bar candlestick), kurva W%R selalu di atas level -20.

Larry Williams (pencipta indikator ini) menganjurkan agar entry buy pada saat garis %R memotong diatas level -20

(memasuki area overbought) ketika harga uptrend, dan exit ketika garis %R memotong dibawah level -20 (memasuki area netral). Sebaliknya untuk kondisi downtrend.

Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca: Indikator Williams Percent Range

Kesimpulannya: ketika menggunakan indikator ini, selalu lakukan checking kondisi pergerakan harga dengan indikator trend (sedang trending atau sideways).


2.  Saya sudah pakai indikator MACD juga. Sebenarnya berapa timeframe yang ideal untuk indikator yang satu ini? Karena saat saya cek di TF 1H dan TF 15M, saya cek hasil grafiknya beda-beda.

- MACD berlaku pada semua time frame. Untuk time frame yang berbeda tentu saja bentuk grafiknya berbeda karena perhitungan moving average-nya juga berbeda. Seperti diketahui MACD adalah kombinasi dari ema 12, ema 26, dan sma 9 untuk keduanya.
Mengenai akurasinya pada time frame yang mana, jawabannya adalah semakin tinggi time frame akan semakin akurat, karena semakin rendah time frame akan semakin banyak noise (kesalahan pergerakan harga yang mengakibatkan kesalahan sinyal).

- … Dan sepengetahuan saya momentum entry buy/sell itu dilakukan ketika ada sinyal harga bertemu diantara dua garis,….

Mungkin maksudnya ketika terjadi perpotongan antara kurva MACD dan kurva sinyal?
Kalau demikian menunggunya lama Pak. Untuk MACD, kalau kurva MACD di atas kurva sinyal artinya harga sedang naik, dan sebaliknya kalau kurva MACD di bawah kurva sinyal.

Silahkan baca juga: Trading Dengan Indikator MACD

Kategori Strategi Trading

Pertanyaan Penanya Balasan Dilihat Aktivitas
Kiat menjadi full time trader teknikal? Abimayu 17 1422 2021
Skenario Trading Dengan GAP? Daniel 15 3919 2017
Apa Itu Trading Dengan Memanfaatkan Momentum? Ahmad Subli 15 3084 25 Jan 2023
Indikator Untuk Konfirmasi Momentum Entry? Tommy 14 4203 2016
Berapa Lama Hingga Trader Bisa Profit Konsisten? Elia 12 10136 2013
Swing trading susah diterapkan? Supianton 12 608 2022