Strategi Sederhana Untuk Pemula

@ Afif:
1. Dari time frame (tf) trading yang digunakan:
- Jika Anda merencanakan trading harian (dalam sehari harus ada trade), gunakan tf H4 (4 jam), H1 (1 jam) atau M30 (30 menit).
- Kalau merencanakan trading jangka menengah panjang (beberapa hari baru di-closed), gunakan tf H4 atau daily.
- Kalau ingin scalping gunakan tf M30 kebawah (bisa M15 atau M5).

2. Untuk pemula sebaiknya trading berdasarkan analisa teknikal, hindari waktu entry pada saat dirilisnya data fundamental berdampak tinggi atau pidato pejabat bank sentral untuk mencegah terjadinya slippage atau loncatan harga akibat volatilitas yang tinggi. Jadwal waktu rilis data fundamental harian bisa dilihat disini.
Dianjurkan untuk entry 30 menit setelah rilis data, setelah tahu arah pergerakan harga.

3. Tentukan level-level support dan resistance.
4. Gunakan indikator trend untuk mengetahui arah pergerakan harga, indikator oscillator untuk mengetahui saat entry yang tepat, dan satu indikator lagi untuk konfirmasi. Jadi tidak lebih dari 3 indikator.
Untuk indikator trend gunakan exponential moving average (ema), indikator oscillator gunakan stochastics dan untuk konfirmasi gunakan MACD.
5. Selalu terapkan money management, yaitu pasang stop loss berdasarkan besarnya resiko yang Anda sepakati, dan target profit. Usahakan risk/reward ratio-nya lebih besar dari 1:1.

Berikut ini contoh trading EUR/USD tf H1 dengan indikator tsb:



Entry sell ketika harga menembus kurva ema 55 (menunjukkan downtrend), dan ketika kurva %K indikator stochastics memotong kurva %D (warna merah) dari arah atas. Untuk konfirmasi: kurva indikator MACD berada dibawah kurva sinyal (warna merah), dan garis histogram OSMA juga berada dibawah level 0.0.

Jika Anda sudah terbiasa dengan indikator bisa dikombinasikan dengan analisa price action untuk mengetahui arah sentimen pasar.
Semoga bisa membantu.

Bagi pemula bisa menggunakan Pivot Point sebagai acuan. Hal ini menurut saya sangat sederhana.