Tentang Trader George Soros
Analisa Fundamental
@Hirman: Teori refleksi dari George Soros mendasarkan ide bahwa sebenarnya nilai harga pada pasar lebih sering dikendalikan oleh ide-ide situational dari para pelaku pasar daripada elemen-elemen fundamental.
Maksud dari pernyataan teori refleksi adalah "psikologis massa" cenderung lebih mempengaruhi pergerakan harga daripada faktor fundamental.
Lalu apa itu psikologi massa?
Psikologi massa adalah gambaran emosi sebagian besar pelaku pasar terhadap harga yang sedang terjadi.
Contoh, Anda lihat grafik bitcoin 2016-2022. Pada rentang tahun 2016-2022, tercatat ada 2 kali kenaikan harga sangat tinggi yaitu 2017 dan 2022. Pada tahun 2017 harga naik dari sekitar $1000/BTC sampai ke $19,600/BTC. Di tahun 2022, harga naik dari sekitar $10,000/BTC ke $64,000/BTC.
Sekarang kita fokus ke 2017 dan 2022.
Pada tahun 2017, harga naik lebih ke "emosi massa" yang terpengaruh "harga lagi naik" (bitcoin to the moon) daripada berita fundamental BTC/USD yang lagi baik. Dalam keadaan tanpa fundamental-pun, BTC/USD naik karena para pelaku pasar sedang berbodong2 membeli BTC/USD.
Hal ini juga sama terjadi pada tahun 2022. Didorong dengan adanya virus Corona, ketakutan pasar mendorong investor membeli BTC/USD. Publik yang melihat harga BTC/USD naik terus akhirnya membeli BTC/USD juga dengan harapan bisa naik setinggi-tingginya. Jadi, tanpa fundamental-pun harga aset bitcoin tetap naik karena memang banyak yang membeli.
Perilaku inilah yang disebut dengan "ide situasional" dalam teori refleksi.
Lalu apakah harganya akan terus naik? Tidak. Suatu saat akan turun kembali ke titik tengah. Hal ini biasa juga disebut dengan teori bubble.
Kalau grafik harga diibaratkan balon, awalnya ditiup pelan-pelan. Makin lama makin kencang sampai akhirnya balonnya pecah.
Siklus fase bubble pada grafik diatas dialami hampir di semua aset keuangan.
Lalu, adakah sejarah mengenai aset yang bubble selain BTC/USD? Banyak.
1. Bubble tulip mania pada tahun 1619-1622
2. Bubble mississippi pada tahun 1716-1719
3. Bubble saham jepang tahun 1982-1992
4. Bubble real estate AS tahun 1996-2011, dst.
Anda bisa mengecek sendiri data bubble yang pernah terjadi pada berpuluh sampai beratus tahun lalu.
Kesimpulannya, market adalah gambaran emosi dari pelaku pasar yang dominan (market is the reflection of the mass psychology). Untuk bisa sukses dalam dunia trading, Anda tidak bisa mengikuti massa (sebagian besar), Anda harus menjadi minoritas.
Seperti yang dilakukan George Soros yang pernah menggemparkan dunia pada peristiwa Black Wednesday (di mana dia sempat membuat bank Inggris "kebobolan" £3.4 milyar).
Saya melihat chart pair-pair forex ini seperti melihat kumpulan ketakutan,cemas,tamak,rakus,emosional,pingin cepat kaya,pokoknya semua sifat buruk manusia.
Saya bisa profit karena menghilangkan sifat rakus,emosional,cemas,tamak,pingin cepat kaya.
Kategori Analisa Fundamental
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Fundamental hawkish dan dovish? | Deni | 18 | 5416 | 2017 |
Bagaimana cara membedakan berita di analisa fundamental? | Dwi | 15 | 5768 | 2015 |
USD tidak cocok dengan hasil NFP? | Ben | 15 | 4662 | 2015 |
Dampak suku bunga terhadap trader? | Yunus | 15 | 887 | 2021 |
Bisakah trading tanpa melihat chart gunakan analisa fundamenta... | Darmono Qodari | 12 | 1016 | 2021 |
Actual forecast previous lebih bagus mana? | Andy | 7 | 7623 | 2017 |