Trading Stochastic Sering Memunculkan False Signal?
iklan | iklan |
Indikator
Kenapa saat trending stochastic dikatakan sering memunculkan false signal?
Setiap indikator memiliki keterbatasan dan kelebihan. Maka ada baiknya anda mengunakan indikator lain sebagai penyeimbang.
Thanks.
Contoh indi lain sebagai penyeimbang stochastic apa saja?
indikator oscillator memang paling tepat digunakan untuk pasar non-trending. saat ada penguatan tren oscillator seperti stochastic kurang bisa menunjukkan sinyal trading yang menjanjikan
Terima kasih atas tambahannya.
Kelebihan sekaligus kekurangan Stochastic adalah sensitifitasnya. Karena sensitif maka dapat memberikan sinyal yang lebih dini dalam pemantauan pergerakan harga. Namun dengan demikian membuka celah munculnya berbagai sinyal palsu.
Untuk mengurangi banyaknya sinyal palsu karena sensitifitas Stochastic maka diperlukan lebih dari sekedar %D untuk menghaluskannya. Garis %K pun dapat dihaluskan terlebih dahulu sebelum kemudian diolah kembali menjadi %D. Pengolahan ini membuat berbagai varian dari Stochastic Oscillator.
Thanks.
Setting stochastic yang tepat berapa y?
@Alfian: Pada dasarnya setting periode stochastic tidak ada yang paling tepat. Hal ini karena setting periode ini adalah menentukan sensitivitas indikator stochastic.
Jika periode terlalu kecil maka stochastic menjadi sangat sensitif dan banyak memberikan signal palsu. Sebaliknya jika periode terlalu besar maka stochastic menjadi sangat tidak sensitif dan sedikit memberikan signal.
Periode default stochastic (5,3,3) cukup bagus digunakan. Jika Anda ingin meningkatkan sensitivitasnya, tinggal menurunkan periode %K dan %D -nya. Jika ingin mengurangi tingkat sensitivitasnya, naikkan angka periode %K dan %D -nya.
@Setya Say: Untuk menggabungkan indikator, maka kita mengacu kepada fungsi indikator itu sendiri. Indikator stochastic bisa digunakan sebagai level dan trigger. Level diambil dari angka 20 (batas jenuh jual) dan angka 80 (batas jenuh beli). Sedangkan trigger melihat persilangan di area jenuhnya (persilangan dibawah 20 atau diatas angka 80).
Pada dasarnya, ada 3 poin penting yang harus diidentifikasi dalam trading.
- Arah
- Level atau area penting
- Trigger atau signal entry
1. Arah
Untuk mengidentifikasi arah, Anda bisa menggunakan indikator berjenis trend seperti moving average. Intinya, indikator ini berfungsi penunjuk arah, apakah harga sedang arah naik (trend naik), arah turun (trend turun) atau tanpa arah (sideways/ranging).
2. Level atau area penting
Untuk mengidentifikasi level atau area penting, Anda bisa menggunakan indikator berjenis oscillator yang mempunyai area jenuh beli (overbought) dan area jenuh jual (oversold). Contoh indikator ini seperti RSI, stochastic, MACD, dst. Indikator ini menunjukkan kepada Anda bahwa area ini sudah jenuh atau belum jenuh.
3. Trigger atau signal entry
Indikator trigger atau signal entry adalah indikator yang menjadi penanda bahwa Anda bisa entry atau tidak berdasarkan signal yang diberikan. Jika signalnya valid, maka entry dilakukan. Namun apabila signal tidak valid, maka entry tidak dilakukan. Contoh indikator ini seperti stochastic oscillator (persilangan di area jenuh) atau bisa juga MA (penyilangan beberapa garis MA).
Dengan demikian, entry yang Anda lakukan mempunyai (1) arah yang jelas, (2) level atau area entry yang jelas, (3) Signal entry yang jelas. Jika 3 poin ini bisa dijabarkan dengan baik, maka Anda bisa membina konsistensi trading Anda.
Semoga bisa membantu, terima kasih.
Kategori Indikator
Pertanyaan | Penanya | Balasan | Dilihat | Aktivitas |
Indikator MT4 di Android? | Newbie | 10 | 9462 | 2016 |
Lebih akurat mana setting close-close atau high-low pada Stoch... | Gatoot | 8 | 28844 | 2016 |
Indikator News Mt4? | Karina A | 7 | 4999 | 2018 |
Indikator Untuk Membantu Memilih Waktu Martingale? | Agung | 7 | 4651 | 2016 |
Cara setting indikator Bollinger Bands? | Sunoko | 6 | 18936 | 2017 |
Apa indikator yg joss? | Ryano Erlangga | 6 | 4465 | 2016 |