EUR/USD 1.078   |   USD/JPY 155.830   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.661   |   Gold 2,362.27/oz   |   Silver 28.42/oz   |   Wall Street 39,512.84   |   Nasdaq 16,340.87   |   IDX 7,166.81   |   Bitcoin 61,448.39   |   Ethereum 2,928.70   |   Litecoin 81.38   |   Ekonomi Inggris kembali mengalami pertumbuhan di kuartal pertama, 2 hari, #Forex Fundamental   |   USD/CHF tetap lemah di dekat level 0.9050 di tengah sentimen dovish The Fed, 2 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/GBP bertahan di bawah level 0.8600 setelah data PDB Inggris, 2 hari, #Forex Teknikal   |   PDB awal Inggris berekspansi 0.6% QoQ di kuartal pertama versus ekspektasi 0.4%, 2 hari, #Forex Fundamental   |   Produsen Semen Merah Putih PT Cemindo Gemilang Tbk. (CMNT) menilai permintaan semen mulai meningkat pada Mei 2024, 2 hari, #Saham Indonesia   |   Entitas Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR), PT Energia Prima Nusantara membidik penambahan kapasitas listrik menjadi 156 MWp, 2 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,244, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,235 pada pukul 19.45 ET (23.45 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 39,592, 2 hari, #Saham AS   |   Apple (NASDAQ:AAPL) meminta maaf setelah sebuah iklan untuk model iPad Pro terbarunya memicu kritik dengan menampilkan animasi alat musik dan simbol-simbol kreativitas lainnya yang dihancurkan, 2 hari, #Saham AS

Menyikapi Kinerja IHSG Di Bulan September

Penulis

Tidak terasa, kita sudah memasuki bulan September. Bagaimana kondisi Market di bulan ini? Saham-saham apa sajakah yang bisa diperhatikan? Ikuti ulasannya berikut ini.

Hello, kita mencoba membahas mengenai arah market akan seperti apa di bulan September ini, tentunya berdasarkan data historikal dan sentimen penopang di marketnya.

Menyikapi Kinerja IHSG di Bulan

Historikal: Dalam 10 tahun terakhir, kinerja IHSG dapat dikatakan di bulan September gak bagus-bagus amat. Hal ini dapat terlihat bahwa probabilitas naik/turun Indeks hanya sekitar 40% yang artinya cukup lemah. Dengan kata lain strategi yang bisa dilakukan investor, bisa beli di harga discount (September) dan jual di bulan depannya (Oktober).

Ekonomi: Secara teknikal, resesi ekonomi terjadi bila pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif secara tahunan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan di tahun ini resesi ekonomi akan terjadi karena kondisi di kuartal III-2020.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2020 sebesar 2.97% year on year (yoy). Kemudian, di kuartal II-2020 minus 5.32% yoy. Dan kemudian, resesi ekonomi akan ditentukan oleh realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. Menkeu sendiri mengatakan, Di kuartal III-2020 masih mengalami negative growth, bahkan di kuartal IV-2020 masih dalam zona sedikit di bawah netral.

 

Analisa Sektoral

Menyikapi Kinerja IHSG di Bulan
Sumber: Fidelity

Asumsi: Anggaplah kuartal-III nanti ekonomi kita masih negatif dan probabilitas kenaikan Indeks juga masih rendah. Maka sektor apa yang sebaiknya kita pilih dan perhatikan? Patut di ingat kenaikan Indeks sejalan fundamental makro dan mikronya. Maka kita bisa memilih sektor seperti Consumer Staples, Healthcare, dan sedikit sektor energi atau komoditas.

Kenapa energi dan komoditas? Karena hal ini berkaitan dengan growth yang terjadi di sisi ekternal, beberapa negara mulai terlihat adanya perbaikan Indeks bisnisnya secara bulanan yang artinya aktivitas ekonomi mulai menggelliat dan kebutuhan akan komoditas akan meningkat di atas rata-rata tiga bulan terakhir.

 

Saham-saham Yang Dapat Diperhatikan

Menyikapi Kinerja IHSG di BulanSumber: Diolah, Stockbit

Katalis Saham

BBCA: Perseroan masih optimistis bisa mencatat pertumbuhan 1%-2% hingga akhir tahun, ditambah stimulus pemerintah ke sektor perbankan saat ini, dan BBCA memiliki cost of fund yang paling murah dibanding saham bank BUKU-IV lainnya.

ASII: Astra Internasional menjaga market share penjualan mobil saat ini sekitar 53% di 2020.

ICBP: Subsidi gaji tambahan kepada para pekerja. Kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat.

CPIN: Menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 1.5 triliun hingga akhir tahun ini.

GGRM: Subsidi gaji tambahan kepada para pekerja. Kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan daya beli masyarakat.

UNTR: Segmen bisnis emas akan menjadi pendorong pertumbuhan laba bersih UNTR tahun 2021, seiring tren harga emas yang meningkat.

ACES: Perusahaan ritel home appliances ini akan menambah tiga gerai baru lagi hingga akhir tahun nanti. Sampai saat ini, Ace Hardware telah menyerap belanja modal Rp 90 miliar.

PWON: Murah secara valuasi dan hutang cukup rendah jika dibandingkan dengan emiten sektor propert lainnya. Likuiditas cukup aman.

Arsip Analisa By : Aditya Putra
294189
Penulis

Aditya Putra telah aktif di dunia saham selama lebih dari 6 tahun dan hingga saat ini masih menjadi seorang Equity Analyst di perusahaan sekuritas. Aditya menyukai Value Investing, selalu berhasrat menemukan Hidden Gems di saham-saham Small Caps Indonesia, dan terus mengamati saham-saham yang salah harga.