EUR/USD 1.088   |   USD/JPY 155.870   |   GBP/USD 1.271   |   AUD/USD 0.670   |   Gold 2,437.32/oz   |   Silver 32.51/oz   |   Wall Street 40,003.59   |   Nasdaq 16,685.97   |   IDX 7,317.24   |   Bitcoin 66,278.37   |   Ethereum 3,071.84   |   Litecoin 82.22   |   PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1.1 miliar dari capaian laba bersih tahun buku 2023, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) bakal membagikan dividen kepada pemegang sahamnya senilai Rp129.38 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) akan membagikan tambahan dividen tunai sebesar Rp482.43 miliar dengan cum date jatuh pada hari ini, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 naik 0.1% menjadi 5,334, sementara Nasdaq 100 naik 0.1% menjadi 18,661 pada pukul 19:23 ET (23:23 GMT). Dow Jones naik 0.1% menjadi 40,179, 2 jam lalu, #Saham AS

AUD/USD Melandai Seusai Pengumuman Suku Bunga

Penulis

Bank Sentral Australia bukan hanya mempertahankan suku bunga tetap, melainkan juga terkesan kurang bersemangat untuk menaikkannya lagi.

Seputarforex - Reserve Bank of Australia (RBA) tadi pagi memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat 4.10%, padahal konsensus sebelumnya mengharapkan kenaikan sampai 4.35%. Akibatnya, AUD/USD longsor lebih dari 0.8% dan AUD/NZD ambles sekitar 0.5%.

AUDUSD Daily

Pengumuman suku bunga RBA kali ini terbilang dovish. Mereka bukan hanya mempertahankan suku bunga tetap, melainkan juga terkesan kurang bersemangat untuk menaikkannya lagi pada periode mendatang.

Gubernur RBA Philip Lowe mengungkapkan dalam pernyataannya, "Sejumlah pengetatan kebijakan moneter lanjutan mungkin diperlukan untuk menjamin bahwa inflasi kembali ke target dalam jangka waktu yang masuk akal, tetapi itu akan bergantung pada data dan penilaian risiko yang terus berkembang."

Para pakar berpendapat keputusan RBA sudah tepat di tengah kondisi ekonomi Australia saat ini. Selain itu, RBA kemungkinan tidak akan menaikkan bunga lagi dalam waktu dekat.

"(RBA) memperhatikan tanda-tanda meredanya inflasi sektor inti/jasa secara global," kata David Bassanese, kepala ekonom Betashares, sebagaimana dilansir dari The Guardian, "Kecuali ada kenaikan inflasi mendadak, ada kemungkinan besar kita telah melihat kenaikan suku bunga (RBA) terakhir pada siklus ini."

Matt Simpson, analis senior City Index, juga mengatakan kepada Reuters, "Saya pikir sudah tepat RBA mempertahankan (suku bunga tetap) hari ini, mengingat pengangguran dan inflasi rata-rata sesuai dengan perkiraan RBA. Dan mungkin (malah) akan membingungkan kalau (RBA) menaikkan bunga setelah data perdagangan ritel dan inflasi yang lebih lemah."

Kurs Dolar Australia kemarin sempat menanjak berkat berita mengenai rencana stimulus tambahan China yang berskala lebih luas. Akan tetapi, relinya kemudian tertahan oleh laporan mengenai kontraksi berkelanjutan dalam sektor manufaktur China. Pengumuman suku bunga RBA kali ini semakin menahan pergerakan Aussie.

Download Seputarforex App

299616
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.