PT Ciputra Development Tbk (CTRA) masih tertarik dengan peluang bisnis industri properti di Batam setelah keberhasilan emiten CTRA dalam melakukan pengembangan atas proyek dengan konsep mixed use di Batam tiga tahun silam. Ketertarikan CTRA atas prospek di Batam saat ini dibuktikan dengan rencana CTRA yang segera akan merilis proyek baru lagi disana.
Perusahaan yang bergerak di sektor properti ini dipastikan akan membangun proyek baru kelas menengah setelah melakukan riset yang menunjukkan bahwa saat ini prospek properti di daerah tersebut sangat menjajikan. Nantinya, CTRA akan mulai menjalankan proyek baru tersebut dengan menggunakan skema joint operation.Dengan menggunakan lahan seluas 20 hektare (ha), perseroan ini akan meluncurkan tahap pertama pembangunan perumahan hingga 200 unit dengan harga per unit mulai dari Rp 1 miliar.
Sedangkan pada proyek CTRA sebelumnya di Batam, adapun sekitar 12 ha lahan dibangun empat kluster perumahan meliputi Royal Hill, The Villaged, town house serta Double Dekker yang dijual dengan kisaran harga tiga sampai dengan lima miliar rupiah, sementara lahan seluas 3 ha digunakan untuk pengembangan kawasan komersial.
Direktur dan Sekertaris PT Ciputra Development Tbk menjelaskan, awal pembangunan proyek baru di Batam dicanangkan segera dirilis pada akhir semester pertama atau awal semester kedua nanti. Dia juga menambahkan, perseroan mentargetkan nilai marketing sales atau prapenjualan untuk proyek tersebut adalah sebesar Rp 100 miliar.
Selain itu, perusahaan CTRA juga akan meluncurkan delapan proyek baru lain untuk mencapai target prapenjualan senilai Rp 9.3 triliun. Rencanya, CTRA akan membangun proyek lain di kota-kota besar lain seperti di Jabodetabek, Yogyakarta, dan Samarinda.
Meskipun marketing sales CTRA kuartal I tahun ini sedikit menyusut bila dibandingkan dengan tahun lalu, pihak manajemen CTRA tetap yakin bahwa target marketing sales tetap tercapai karena adanya sentimen positif seperti rendahnya BI rate dan kebijakan tax amnesty.
