EUR/USD 1.074   |   USD/JPY 153.190   |   GBP/USD 1.256   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,300.29/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,134.72   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Penutupan mingguan GBP/USD di atas 1.2550 dapat menarik pembeli, 51 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Pound Sterling bergerak lebih tinggi dengan perhatian tertuju pada NFP AS, 52 menit lalu, #Forex Fundamental   |   Dolar AS melanjutkan pelemahan karena pasar menunggu data pekerjaan utama, 52 menit lalu, #Forex Fundamental   |   USD/CHF kehilangan daya tarik di bawah level 0.9100, menantikan data NFP, 53 menit lalu, #Forex Teknikal   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 8 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 8 jam lalu, #Saham AS

Harga Minyak Ditenggelamkan Crude Inventory Amerika Serikat

Penulis

Harga minyak mentah tumbang pada perdagangan tadi malam, setelah data persediaan minyak mentah AS ternyata mengalami peningkatan cukup besar melampaui estimasi.

Harga minyak mentah tumbang pada perdagangan tadi malam, setelah data persediaan minyak mentah AS ternyata mengalami peningkatan cukup besar melampaui estimasi. Harga minyak pun masih bertahan di level rendah hingga pagi ini (28/7), meskipun Dolar cenderung loyo pasca putusan bank sentralnya pada dini hari untuk tidak merubah suku bunga.

Penambangan Minyak Lepas Pantai

Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), minyak mentah WTI diperdagangkan di kisaran $41.98 per barel. Sementara di Intercontinental Exchange (ICE), harga acuan Brent berada pada $43.50 per barel. Dengan demikian, harga minyak mentah berjangka telah ambruk kurang lebih 9% sepanjang sepekan terakhir, atau sekitar 20% dari puncak tertinggi 10 bulan yang dicapainya pada awal bulan Juni.

Kekhawatiran pasar akan limpahan surplus menjadi kenyataan. Pasalnya, lembaga pemerintah Energy Information Administration (EIA) mengabarkan dalam laporan pekanannya bahwa persediaan minyak mentah (crude inventories) di Amerika Serikat meningkat sebanyak 1.7 juta barel dibanding angka pekan lalu. Dengan total persediaan kini sebanyak 521.1 juta barel, inventori AS berada pada level tinggi secara historis. Kenaikan tersebut menepis estimasi akan terjadinya penurunan sebanyak 2.3 juta barel, sekaligus merupakan pertambahan inventori pertama kalinya dalam 10 pekan terakhir.

Dalam laporan yang sama, EIA juga menyebutkan adanya peningkatan persediaan gasolin sebanyak 452,000 barel, jauh lebih tinggi dari estimasi 36,000. Persediaan gasolin dalam beberapa minggu belakangan ini terus berada di atas rerata musiman, karena aktivitas kilang minyak jauh melampaui permintaan bahan bakar.

Sementara itu, produksi minyak mentah AS masih melaju. Pekan lalu, produksi meningkat sebanyak 21,000 bph, sehingga total produksi AS mencapai 8.515 juta bph. Satu demi satu, sumur minyak yang sempat dinonaktifkan telah kembali beroperasi dalam dua bulan terakhir. Tingginya level produksi mengakibatkan harga minyak mentah berjangka mengalami kesulitan besar untuk pulih kembali.

 

269247
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.