EUR/USD 1.073   |   USD/JPY 153.150   |   GBP/USD 1.254   |   AUD/USD 0.658   |   Gold 2,304.39/oz   |   Silver 26.78/oz   |   Wall Street 38,225.66   |   Nasdaq 15,840.96   |   IDX 7,137.03   |   Bitcoin 59,123.43   |   Ethereum 2,988.17   |   Litecoin 80.12   |   Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0.85% ke 38,225, S&P 500 juga menguat 0.91% ke 5,064, dan Nasdaq menanjak 1.51% ke 15,840, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjadwalkan cum dividen pada hari ini, Jumat (3/Mei), 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   BEI menyetop perdagangan saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) mulai hari ini, 5 jam lalu, #Saham Indonesia   |   Shutterstock, Inc (NYSE: NYSE:SSTK) telah merilis laporan keuangan Q1/2024, melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA dengan angka $214 juta dan $56 juta, 5 jam lalu, #Saham AS

Kebakaran Kanada Terkendali, Harga Minyak Ambruk Lagi

Penulis

Harga minyak dunia merosot sekitar 3 persen pada hari Senin dan belum mampu bangkit lagi pagi ini (5/10), seiring dengan terkendalinya kebakaran besar di wilayah Alberta, Kanada, yang sebelumnya mengancam output produksi minyak negara tersebut untuk menyusut hingga 1 juta bph.

Harga minyak dunia merosot sekitar 3 persen pada perdagangan hari Senin dan belum mampu bangkit lagi hari Selasa pagi ini (5/10), seiring dengan terkendalinya kebakaran besar di wilayah Alberta, Kanada, yang sebelumnya mengancam output produksi minyak negara tersebut untuk menyusut hingga 1 juta barel per hari.

Kebakaran Di Alberta, Kanada

Kebakaran dahsyat di pusat oil sands Alberta mulai dikabarkan menyebar tanggal 1 Mei dan gagal dikendalikan hingga terus membesar dalam beberapa hari kemudian. Peristiwa tersebut mengakibatkan sedikitnya tiga perusahaan minyak mayor untuk merilis pemberitahuan force majeure dimana mereka tidak akan bisa memenuhi kontrak pengiriman hingga akhir bulan. Ekspor minyak Kanada pun sempat diproyeksikan bakal susut hingga 1 juta bph, atau seperempat dari total produksi biasanya.

Namun, para pejabat Kanada baru-baru ini menunjukkan optimisme karena cuaca yang membaik mulai membantu para pemadam kebakaran dalam mengendalikan api. Kebakaran pun diberitakan telah bisa dihalau dari pusat oil sands, meskipun belum diketahui kapan aktivitas operasional produksi bisa dimulai kembali.

Harga minyak sempat melonjak akhir pekan lalu akibat kabar kebakaran tersebut, tetapi kembali melandai sejalan dengan terpecahkannya masalah tersebut. Dengan para spekulator telah memegang posisi long minyak dalam jumlah besar, ditengarai peluang bagi minyak untuk naik lebih tinggi cenderung terbatas tanpa adanya kejelasan tentang seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh kebakaran tersebut.

Turut mendukung pelemahan harga minyak kembali adalah laporan dari perusahaan riset Genscape pada hari Senin yang mensinyalir terjadi penambahan inventori sebanyak 1.4 juta barel di pusat penyimpanan minyak WTI di Cushing, Oklahoma. Di samping itu, reshuffle kabinet di Arab Saudi pun menciptakan sentimen bearish yang cukup pekat.

Pada hari Senin, minyak WTI ditutup merosot 2.7% pada $43.44 per barel, sedangkan minyak Brent anjlok 3.8% ke $43.61 per barel. Saat berita ini diangkat, WTI masih di kisaran $43.27 dan Brent pada $43.67.

 

264267
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.