EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,414.41/oz   |   Silver 29.99/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,246.70   |   Bitcoin 67,051.87   |   Ethereum 3,094.12   |   Litecoin 84.19   |   Para buyer GBP/USD jika area support 1.2630 berhasil bertahan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD mode koreksi setelah kenaikan, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/JPY melanjutkan kenaikan, rintangan berikutnya terlihat di area 169.40, 1 hari, #Forex Teknikal   |   EUR/USD turun mendekati level 1.0850, area support lebih lanjut pada EMA-9, 1 hari, #Forex Teknikal   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 1 hari, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 1 hari, #Saham AS

Pernyataan Vladimir Putin Lonjakkan Harga Minyak Hingga 3 Persen

Penulis

Harga minyak mentah di pasar berjangka Senin malam melonjak 3 persen hingga menyentuh level tertinggi dalam setahun, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap mengikuti kesepakatan pemangkasan output yang digawangi OPEC.

Seputarforex.com - Harga minyak mentah di pasar berjangka Senin malam melonjak 3 persen hingga menyentuh level tertinggi dalam setahun, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan siap mengikuti kesepakatan pemangkasan output yang digawangi OPEC. Saat berita diturunkan hari Selasa pagi ini (10/11), harga acuan minyak internasional masih berada di level tinggi, meski reli sudah terhenti. Brent kini di kisaran $53.07 setelah kemarin sempat menyentuh puncak $53.47, sedangkan WTI pada $51.27 atau hanya turun sedikit dari level tinggi harian sebelumnya $51.30.

Vladimir Putin

 

Rusia Siap Pangkas Output

"Rusia siap untuk bergabung dalam langkah bersama untuk membatasi output dan menghimbau negara-negara eksportir lainnya untuk melakukan hal yang sama," demikian disampaikan Putin di forum World Energy Congress di Istanbul, "Pada situasi saat ini, kami menilai bahwa sebuah pembekuan atau bahkan pemangkasan produksi minyak barangkali adalah satu-satunya keputusan yang tepat untuk menjaga stabilitas di pasar energi global."

Lebih lanjut, Putin mengatakan bahwa ia berharap OPEC akan sepakat membatasi produksi minyak mentah mereka di bulan November dan bahwa Rusia siap mendukung keputusan seperti itu, sembari tetap menjadi produsen energi yang handal. Katanya, "Kami mendukung inisiatif OPEC terbaru untuk membatasi output dan berpikir bahwa ide ini akan diwujudkan dalam sebuah kesepakatan yang spesifik di pertemuan OPEC di bulan November, memberikan sinyal positif bagi pasar dan investor."

 

Perlu Berhati-hati

Sebagaimana diketahui, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) tengah merencanakan pemangkasan output yang akan difinalisasi pada pertemuan resmi-nya 30 November mendatang di Wina, Austria. Dari output OPEC kini pada rekor tinggi 33.6 juta bph, diharapkan akan berkurang hingga kisaran 32.50 juta - 33 juta bph. Akan tetapi, belum diketahui berapa porsi penurunan masing-masih negara anggota yang diperlukan. Guna mencapai kesepakatan, negara-negara anggota OPEC akan terus melakukan negosiasi selama enam pekan mendatang, dimulai dengan sebuah pertemuan informal di konferensi World Energy Congress di Istanbul, Turki, tanggal 9-13 Oktober 2016.

Dalam konteks ini, pernyataan Vladimir Putin disambut hangat oleh pasar, terlihat dari lonjakan harga minyak mentah segera setelah kabar tersebut beredar. Namun demikian, sejumlah pakar masih mewanti-wanti. Naeem Aslam dari ThinkMarkets UK mengatakan pada Bloomberg via email, "Para trader menyambut baik kabar dari Rusia bahwa mereka siap bergabung dengan anggota-anggota (OPEC) untuk mengadopsi strategi bijaksana untuk membatasi suplai dan menstabilkan harga... (Tetapi) kehati-hatian boleh jadi lebih baik. Jika menilik sejarah, (maka bisa diketahui bahwa) para pemain minyak mayor ini memiliki kebiasaan untuk tidak menghormati kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya."

274187
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.