EUR/USD 1.086   |   USD/JPY 155.450   |   GBP/USD 1.267   |   AUD/USD 0.667   |   Gold 2,377.53/oz   |   Silver 29.75/oz   |   Wall Street 39,869.38   |   Nasdaq 16,698.32   |   IDX 7,421.21   |   Bitcoin 65,231.58   |   0.00   |   Litecoin 82.46   |   PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah memutuskan untuk membagikan dividen final sebesar sebesar Rp540 miliar, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) menyampaikan jadwal pembagian dividen tahun buku 2023 sebesar Rp6.45 triliun dengan cum date tanggal 27 Mei 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   PT Lautan Luas Tbk. (LTLS) akan membagikan dividen tahun buku 2023 sebesar Rp35 per saham pada 13 Juni 2024, 2 jam lalu, #Saham Indonesia   |   S&P 500 stabil pada 5,320, sementara Nasdaq 100 mendatar di 18,653 pada pukul 19:36 ET (23:36 GMT). Dow Jones datar di 40,017, 2 jam lalu, #Saham AS

Stok AS Menyusut, Harga Minyak Kembali Bergairah

Penulis

Laporan yang dirilis American Petroleum Institute (API) tadi malam menumbuhkan kembali harapan akan penurunan produksi minyak Amerika Serikat, sehubungan dengan kenaikan data inventori minyak mentah yang lebih rendah dari ekspektasi dan berlanjutnya penurunan inventori gasolin.

Harga minyak meningkat pada sesi Asia hari Rabu pagi ini (16/3) setelah sebelumnya sempat tersandung oleh penolakan Iran atas pembatasan produksi minyak. Laporan yang dirilis American Petroleum Institute (API) tadi malam menumbuhkan kembali harapan akan penurunan produksi minyak Amerika Serikat, sehubungan dengan kenaikan data inventori minyak mentah yang lebih rendah dari ekspektasi dan berlanjutnya penurunan inventori gasolin.

Minyak AS - ilustrasi

Minyak berjangka WTI diperdagangkan naik lebih dari 50 sen ke $36.86 per barel, sedangkan Brent naik sekitar 40 sen ke $39.13 per barel. Namun demikian, kenaikan belum signifikan karena di hari sebelumnya jatuh sekitar 2-3 persen akibat kekhawatiran akan gagalnya rintisan kesepakatan pembekuan produksi pada level bulan Januari.

Data inventori versi API menunjukkan bahwa build-up minyak AS secara keseluruhan naik 1.5 juta barel saja dalam sepekan lalu, jauh lebih rendah dari ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan sebanyak 3.4 juta barel. Diantaranya, stok minyak mentah di pusat Cushing, Oklahoma, naik 471,000. Sementara stok gasolin turun 1.2 juta barel, dan stok hasil distilasi berkurang 830,000.

Kabar tersebut mendorong harga minyak kembali bergairah sementara investor dan spekulan menanti rilis data inventori versi Energy Information Administration (EIA) yang akan diumumkan hari Rabu malam nanti.

Perusahaan Philip Futures yang berbasis di Singapura mencatat bahwa hari ini harga minyak bisa menguat berkat penurunan produksi AS, namun mereka memperkirakan harga minyak WTI dan Brent masing-masing takkan naik lebih tinggi dari $39.83 dan $40.17 per barel.

Di sisi lain, pasar minyak masih terbebani oleh parahnya limpahan pasokan minyak global di tengah lesunya permintaan. Iran telah menegaskan tidak akan berhenti menggenjot produksi sebelum outputnya naik ke 4 juta bph dari output saat ini yang sebesar 3 juta bph. Padahal, ada indikasi perlambatan permintaan dari Asia di musim semi dan pemburukan outlook ekonomi Amerika Latin, sehingga OPEC mengurangi ekspektasi permintaan minyaknya untuk tahun 2016 sebesar 90,000 bph ke 31.52 juta bph.

261755
Penulis

Alumnus Fakultas Ekonomi, mengenal dunia trading sejak tahun 2011. Seorang News-junkie yang menyukai analisa fundamental untuk trading forex dan investasi saham. Kini menulis topik seputar Currency, Stocks, Commodity, dan Personal Finance dalam bentuk berita maupun artikel sembari trading di sela jam kerja.