Menu

Arab Diskon Harga Minyak, Brent Dan WTI Anjlok

Pandawa

Di tengah lemahnya permintaan energi, harga minyak melamah cukup signifikan karena langkah Arab Saudi yang memberi diskon untuk pengiriman minyak ke Asia.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia dibuka melemah pada perdagangan awal pekan (07/September), karena terbebani oleh memudarnya prospek pemulihan ekonomi global yang memaksa produsen minyak utama seperti Arab Saudi untuk memangkas harga.

Harga minyak Brent turun hingga menyentuh $41.83 per barel, melanjutkan kemerosotan pekan lalu yang mencatatkan penurunan sebesar 3.75 persen. Sementara itu, harga minyak WTI telah menembus level $40 dan saat ini diperdagangkan di $39.17. Serupa dengan Brent, WTI juga menderita penurunan drastis selama akhir pekan lalu. Secara garis besar, harga minyak Brent dan WTI kini berada di level terendah sejak Juli.

Dunia tetap dibanjiri oleh pasokan minyak meski organisasi OPEC+ telah berusaha memangkas output harian. Pasalnya, ekonomi global tetap berada dalam krisis meski pemerintah di berbagai negara sudah melakukan sejumlah upaya untuk merangsang perekonomian, mulai dari pemberian stimulus fiskal hingga kebijakan moneter longgar.

Hal inilah yang mendasari Arab Saudi untuk memberi diskon dengan margin terbesar sejak bulan Mei pada harga minyak Arab Light. Salah satu produsen utama minyak tersebut menerapkan pemotongan harga untuk pengiriman minyak ke Asia, yang merupakan area pasar minyak terbesar bagi Saudi.

 

Tensi AS-China Semakin Memperburuk Keadaan

Harga minyak juga terbebani oleh memburuknya sentimen pelaku pasar dalam menyikapi ketegangan AS-China yang kembali meningkat. Departemen Pertahanan AS dikabarkan mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Trump sedang mempertimbangkan untuk melakukan pembatasan ekspor produk SMIC yang merupakan produsen semikonduktor terbesar milik China.

Langkah berani Washington dalam membatasi ekspor produk semikonduktor asal China menandai peningkatan persaingan antara AS dan China, khususnya dalam sektor teknologi. SMIC sendiri dipandang sebagai pemain penting dalam ambisi China untuk mengembangkan industri semikonduktor domestiknya. Pergerakan bursa saham Asia dan harga komoditas seperti minyak pun terseret turun oleh perkembangan yang bisa menambah ketidakpastian ini.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE