Menu

Data Pabrikan AS Memukul Dolar Ke Terendah Dua Pekan

A Muttaqiena

Dolar AS makin depresi karena pelaku pasar melirik beberapa mata uang lain yang bank sentralnya mewacanakan kenaikan suku bunga lebih awal daripada The Fed.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) jatuh lebih dari 0.3 persen ke kisaran 93.64 dalam perdagangan hari Selasa ini, meski sempat menanjak pada pembukaan awal pekan. Sejumlah data pabrikan AS untuk bulan September lalu kompak mengecewakan pasar. Sementara itu, sentimen risiko global mulai aktif lagi dan pelaku pasar melirik beberapa mata uang lain yang bank sentralnya telah mewacanakan kenaikan suku bunga lebih awal daripada The Fed.

Output manufaktur AS tercatat -0.7 persen pada bulan September 2021, meleset cukup jauh dari ekspektasi pasar yang dipatok pada +0.1 persen (Month-over-Month). Data untuk periode Agustus juga direvisi turun dari +0.2 persen menjadi -0.4 persen.

Produksi industrial AS jatuh hingga -1.3 persen pada bulan September 2021, versus ekspektasi yang sebesar +0.2 persen (Month-over-Month). Data produksi industrial Agustus direvisi turun dari +0.4 persen menjadi -0.1 persen.

Beragam faktor melatarbelakangi situasi ini, termasuk gangguan rantai pasokan dan kelangkaan semikonduktor. Kelangkaan semikonduktor telah terbukti menekan output kendaraan bermotor di Amerika Serikat, sehingga dikhawatirkan bakal menghambat pertumbuhan ke depan. Industri otomotif termasuk salah satu bisnis paling penting di negeri Paman Sam, dengan kontribusi sekitar 3.0-3.5 persen dari GDP.

Di sisi lain, retorika hawkish sejumlah bank sentral non-AS mulai menarik perhatian pasar. Yield obligasi US Treasury terkoreksi tipis, sedangkan yield obligasi jangka pendek dari Inggris dan New Zealand justru memimpin secara global.

Gubernur BoE Andrew Bailey telah berkali-kali menyinggung perkara kenaikan suku bunga dalam komunikasi publiknya selama dua pekan terakhir. Ia berpendapat BoE perlu segera "mengambil tindakan" untuk menanggulangi ancaman kenaikan inflasi. Pound sterling tak langsung melambung menanggapi pernyataan Bailey, tetapi GBP/USD kini telah bertengger pada rekor tertinggi sebulannya di kisaran 1.3770.

Dolar New Zealand menjadi jawara hari ini dengan menorehkan kenaikan 0.9 persen ke kisaran 0.7146 terhadap dolar AS, level tertingginya dalam tempo lebih dari sebulan. Rilis data inflasi NZ kemarin menunjukkan salah satu kenaikan paling pesat sejak era 1980-an, sehingga mendukung kenaikan suku bunga lanjutan oleh RBNZ dalam bulan-bulan mendatang.

"Perasaan bahwa inflasi 'temporer' akan bertahan lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya telah menjadi katalis utama karena pasar mengkalibrasi ulang ekspektasi kenaikan suku bunga di berbagai wilayah," tulis pakar strategi dari Westpac dalam sebuah catatan hasil riset yang dikutip oleh Reuters.

Terlepas dari itu, Westpac meyakini bahwa AS akan tetap tangguh di tengah krisis energi yang membayangi prospek pemulihan di Eropa dan China. Selisih yield obligasi kemungkinan akan tetap lebih menguntungkan bagi USD.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE