Menu

Dolar AS Naik Tertatih Menjelang Rilis Laporan PCE

A Muttaqiena

Laporan pengeluaran konsumsi personal (PCE) untuk periode Mei 2021 dapat berdampak tinggi bagi dolar AS lantaran fungsinya sebagai referensi inflasi The Fed.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) bergerak dalam rentang sempit di bawah 92.00 dalam perdagangan hari Kamis ini (24/Juni). Setelah kecewa terhadap testimoni Ketua The Fed yang bernada dovish kemarin, pelaku pasar kini menantikan rilis data GDP Amerika Serikat final untuk kuartal I/2021, serta laporan pengeluaran konsumsi personal (Personal Consumption Expenditure/PCE) untuk periode Mei 2021.

Pada hari Rabu, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa kenaikan inflasi saat ini saja tak cukup menjadi alasan bagi bank sentral untuk mengubah kebijakan. Ia menilai kenaikan harga-harga sekarang merupakan konsekuensi wajar dari pembukaan kembali perekonomian dari pandemi COVID-19, serta laju inflasi kelak akan melemah lagi dengan sendirinya.

Dua pejabat Federal Reserve menyampaikan dukungan yang lebih hati-hati terhadap pandangan dovish tersebut. Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic dan Gubernur The Fed Michelle Bowman sepakat kenaikan laju inflasi hanya bersifat sementara, tetapi mereka juga merasa laju inflasi yang tinggi akan membutuhkan waktu lebih lama untuk memudar dibanding prakiraan banyak pihak saat ini.

Pelaku pasar selanjutnya akan terus memantau pidato para pejabat The Fed lain serta sejumlah rilis data ekonomi AS terbaru. Enam pejabat The Fed memiliki jadwal pidato hari ini, termasuk diantaranya Presiden The Fed New York John Williams . Sementara itu, rilis laporan PCE pada hari Jumat besok dapat berdampak tinggi lantaran fungsinya sebagai referensi inflasi utama bagi The Fed.

Perhatian kini terpusat pada Core PCE Price Index yang mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa (kecuali makanan dan energi) di tingkat konsumen individual. Konsensus memperkirakan data akan naik 0.6 persen (Month-over-Month) untuk bulan Mei 2021, atau hanya sedikit lebih lambat dari kenaikan 0.7 persen (Month-over-Month) pada April 2021.

Data aktual yang lebih tinggi dari prakiraan dapat mendorong penguatan dolar AS lagi. Pasalnya, pasar akan terus berharap inflasi tetap tinggi dan suku bunga dapat naik lebih cepat dari ekspektasi para pentolan The Fed.

"Pasar telah bergeser ke mode pencarian harga lagi, merefleksikan pergeseran The Fed baru-baru ini dan kebutuhan untuk menyempurnakan proyeksi tanggal tapering," kata Mark McCormick dari TD Securities, dalam sebuah catatan yang dilansir oleh Reuters, "Data AS yang bagus akan baik bagi USD dan buruk bagi pasar risiko, dikarenakan dampak dari proses tapering. Sesuai dengan itu, kami masih suka membeli penurunan USD sampai awal musim panas."

"Ke depan, dolar dapat terus menguat terhadap sejumlah mata uang G10 yang memiliki yield lebih rendah, di mana bank-bank sentral kemungkinan ketinggalan dari The Fed dalam hal pengetatan (kebijakan moneter)," kata Shinichiro Kadota dari Barclays.

"Potensi dolar sedikit lebih ke arah atas sekarang," tambah Kadota. Ia memperkirakan yen akan jatuh sampai 112 per dolar dan euro jatuh sampai USD1.18 pada akhir tahun.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE