Menu

Dolar Australia Tersepak Modifikasi Arahan RBA

A Muttaqiena

Kenaikan suku bunga RBA hari ini tidak berdampak positif bagi kurs dolar Australia karena dua alasan.

Seputarforex - Kurs dolar Australia sempat menguat pesat terhadap dolar AS sepanjang pekan lalu. Akan tetapi, AUD/USD terperosok sampai lebih dari 1% dalam sekejap pada perdagangan hari Selasa (7/November). Pemicunya, RBA mengumumkan kenaikan suku bunga secara berdampingan dengan arahan kebijakan yang bernada dovish.

Reserve Bank of Australia (RBA) tadi pagi mengumumkan kenaikan suku bunga sebanyak 25 basis poin ke tingkat 4.35%. RBA telah mensuspensi kenaikan suku bunga selama empat rapat kebijakan sebelumnya, tetapi terpaksa menaikkannya lagi lantaran data inflasi Australia cukup tinggi pada kuartal ketiga.

Sayangnya, kenaikan suku bunga RBA itu tidak berdampak positif bagi kurs dolar Australia karena dua alasan. Pertama, konsensus sudah lama mengantisipasi keputusan tersebut. Kedua, RBA menghapus pesan "pengetatan lebih lanjut mungkin diperlukan" dalam panduan kebijakan terbarunya.

"AUD/USD awalnya melonjak (sampai) ke atas 0.6500 setelah RBA menyampaikan kenaikan suku bunga sebesar 25bp yang sudah diperkirakan secara luas. Namun, AUD/USD kemudian melemah ke sekitar 0.6430 karena pasar mencerna Pernyataan Gubernur yang sedikit lebih dovish dibandingkan sebelumnya. Pergeseran utama adalah modifikasi dalam bias pengetatan menjadi sedikit lebih lunak," kata Carol Kong, pakar strategi di Commonwealth Bank of Australia (CBA).

Makin banyak analis yang berpendapat suku bunga RBA mungkin sudah mencapai puncak tertingginya, sehingga AUD/USD jatuh. CBA tak lagi mengharapkan kenaikan suku bunga RBA lanjutan. Westpac berpendapat RBA tak akan menaikkan bunga lagi pada Desember mendatang, meskipun menilai masih ada sedikit kemungkinan untuk kenaikan lanjutan pada awal 2024.

Data-data ekonomi China juga menekan Aussie karena tak mampu menampilkan pemulihan berkelanjutan yang diharapkan dunia. Neraca Perdagangan China yang dirilis tadi pagi menunjukkan kinerja impor yang lebih baik, tetapi ekspor malah merosot hampir dua kali lipat lebih cepat dibandingkan perkiraan sebelumnya. Apabila bisnis China ngadat terus-menerus, negara-negara mitra dagang utama China terancam ikut mengalami perlambatan yang lebih dalam — termasuk Australia dan New Zealand.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE