Menu

Dolar Lanjutkan Reli Berkat Kashkari dan Yield Obligasi

A Muttaqiena

Neel Kashkari, Presiden The Fed Minneapolis, mengatakan bahwa suku bunga mungkin harus naik lagi. Akibatnya, yield obligasi US Treasury dan kurs dolar AS menguat.

Seputarforex - Beberapa data ekonomi AS terbaru meleset dari perkiraan konsensus. Akan tetapi, kurs dolar AS tetap tersokong oleh pernyataan seorang pejabat The Fed dan kenaikan yield obligasi US Treasury. Saat berita ditulis pada pertengahan sesi New York (26/September), Indeks Dolar AS (DXY) masih menyusuri level tertinggi sepuluh bulan terakhir.

Data-data Izin Mendirikan Bangunan, Kepercayaan Konsumen, serta Penjualan Hunian Baru AS kompak meleset dari perkiraan konsensus. Kendati demikian, pelaku pasar mengesampingkan data-data yang dianggap tidak berpengaruh langsung terhadap suku bunga tersebut. Pasar masih berfokus pada rangkaian data inflasi AS, laporan ketenagakerjaan AS, dan prospek suku bunga AS yang tetap tinggi.

Neel Kashkari, Presiden The Fed Minneapolis, kemarin mengatakan bahwa suku bunga mungkin harus naik lagi dan dipertahankan "lebih tinggi dalam waktu lebih lama" hingga inflasi benar-benar turun sampai tingkat 2%. Alasannya, kondisi ekonomi AS secara fundamental jauh lebih kuat daripada perkiraan para pengambil kebijakan.

Pernyataan Kashkari melonjakkan yield US Treasury 10Y sampai ke level tertingginya dalam 16 tahun terakhir. Seiring dengan itu, dolar AS menguat terhadap berbagai rival utamanya.

"Dolar terus bergulir, ini benar-benar luar biasa," kata Joe Tuckey, kepala analisis FX di broker Argentex, "AS ini pengecualian, dan sukar untuk dibantah. Kami melihat data yang kuat secara konsisten di sana."

"Kisah di bulan September adalah lonjakan yield Treasury dan dampaknya terhadap pasar mata uang," kata Adam Button, Kepala Analis Mata Uang ForexLive, "Pasar memperkirakan data ekonomi (AS) akan memburuk, padahal kenyataannya tidak."

EUR/USD tertekan lebih lanjut ke kisaran 1.0567. GBP/USD terhunjam ke level terendah 1.2159 dan agaknya masih bisa melemah lagi.

USD/JPY kembali mendaki hingga kisaran 148.90-an, sehingga memicu peringatan keras dari petinggi Jepang. Para pengamat pasar juga terus mewanti-wanti kemungkinan terjadinya intervensi.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki tadi pagi menegaskan bahwa pemerintah "memantau pergerakan mata uang dengan urgensi yang tinggi". Peringatannya sedikit mengurangi momentum reli USD/JPY, tetapi tak mampu menurunkannya ke rentang yang lebih rendah. Tekanan beli pada USD/JPY masih mencolok.

"(Para pejabat Jepang) telah melakukan segala yang bisa mereka lakukan dalam hal memberikan sinyal (intervensi)," ungkap James Malcolm, Kepala Strategi FX di UBS, sebagaimana dilansir oleh Reuters, "(Tetapi) tidak ada seorang pun yang mau percaya bahwa hal (intervensi) itu akan terjadi sampai benar-benar terjadi, dan ini tidak masuk akal karena (Jepang) merupakan negara yang paling konsisten dan paling terlatih selama beberapa dekade dalam melakukannya (intervensi)."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE