Menu

Dolar Makin Gahar Menyongsong Berbagai Data Penting

A Muttaqiena

Belum ada katalis positif dari data ekonomi Amerika Serikat. Akan tetapi, Dolar AS saat ini unggul berkat fungsinya sebagai safe haven.

Seputarforex - Greenback menunjukkan tajinya menjelang perilisan berbagai data penting sepanjang pekan ini. Indeks Dolar AS (DXY) menguat sekitar 0.5% hingga menggapai 102.40-an lagi pada sesi New York hari Selasa (1/Agustus), sementara greenback menguat dalam USD/JPY dan berbagai pasangan mata uang mayor lain.

Belum ada katalis positif yang jelas dari data ekonomi Amerika Serikat. Laporan Purchasing Managers' Index (PMI) versi ISM untuk sektor manufaktur AS malam ini malah meleset dari ekspektasi. Akan tetapi, Dolar AS unggul berkat fungsinya sebagai safe haven yang tangguh di tengah beragam kabar buruk dari wilayah-wilayah lain.

Hasil survei PMI oleh Caixin/S&P Global mengenai sektor manufaktur China menunjukkan kontraksi untuk pertama kalinya sejak April. Skornya merosot dari 50.5 menjadi 49.2 pada periode Juli 2023, padahal konsensus sebelumnya berharap penurunan hanya sampai 50.3.

Berita tersebut langsung menghantam aset-aset high risk, khususnya dolar Australia dan dolar New Zealand. Aussie kemudian makin babak belur akibat pengumuman RBA yang mengecewakan pasar tadi pagi .

USD/JPY reli lebih dari 0.75% sampai kisaran 143.40-an, masih terpengaruh oleh perubahan kebijakan yield Jepang pekan lalu . EUR/USD terus tertahan di bawah ambang psikologis penting 1.1000. GBP/USD juga melemah menjelang rapat bank sentral Inggris (BoE) pada hari Kamis.

Data pasar uang saat ini menunjukkan peluang 60% untuk kenaikan suku bunga BoE sebanyak 25 basis poin dalam kesempatan tersebut. Sayangnya, pengumuman berbagai bank sentral yang cenderung dovish belakangan ini telah memicu kekhawatiran kalau-kalau ekspektasi itu tak akan terealisasi.

"Ada kecenderungan yang jelas ke sisi bawah di sini, menunjukkan GBP yang lebih kuat tidak mungkin terjadi pada tahap ini." tulis Dominic Bunning, kepala riset FX Eropa di HSBC, dalam catatannya pekan lalu, "Masalah valuasi (yang berlebihan) sering persisten, tetapi ketika terjadi bersamaan dengan data posisi trading (yang timpang), dan tanda-tanda pelemahan aktivitas dan inflasi Inggris, semuanya menandakan kenaikan lebih lanjut untuk GBP akan lebih sulit terjadi tanpa adanya kinerja ekonomi yang istimewa."

Pelaku pasar besok akan mencermati sederetan jadwal perilisan data penting dari AS, antara lain ADP Nonfarm Employment Change pada hari Rabu, serta PMI Jasa dan Nonmanufaktur AS pada hari Kamis. Ada pula data Non-farm Payroll dan serangkaian laporan ketenagakerjaan lainnya pada hari Jumat.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE