Menu

Dolar Mengalami Kemunduran Tapi GBP/USD Rentan

A Muttaqiena

Kurs dolar AS terpukul, karena penurunan dalam laporan PMI ISM merupakan gelagat buruk menjelang rilis data Nonfarm Payroll (NFP) pada hari Jumat.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) sempat menyentuh 102.84 dalam perdagangan hari Kamis (3/Agustus), mencetak level tertingginya sejak 7 Juli. Namun, Dixie kemudian mundur ke 102.40-an seusai rilis data aktivitas nonmanufaktur AS yang mengecewakan. Kurs dolar AS terpantau melemah dalam semua pasangan mata uang mayor, kecuali GBP/USD yang masih bergumul dengan sinyal dovish dari bank sentral Inggris.

ISM melaporkan bahwa Purchasing Managers' Index (PMI) untuk sektor nonmanufaktur AS menurun dari 53.9 menjadi 52.7 pada bulan Juli 2023, padahal konsensus sebelumnya hanya memperkirakan kemunduran sampai 53.0. Semua subindeks dalam laporan ini juga meleset dari ekspektasi, kecuali subindeks harga yang malah terakselerasi lagi.

Laporan PMI lain dari S&P Global mencerminkan situasi serupa, yakni menurun tapi masih di atas ambang 50.0. Sementara itu, data lain menunjukkan jumlah klaim pengangguran AS meningkat selaras dengan ekspektasi.

Rangkaian data secara keseluruhan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap outlook ekonomi AS maupun greenback. Akan tetapi, penurunan dalam subindeks ketenagakerjaan pada laporan PMI ISM merupakan gelagat buruk di mata pelaku pasar yang mengantisipasi Nonfarm Payroll (NFP) pada hari Jumat.

Kurs dolar AS terdampak oleh penurunan ekspektasi atas NFP tersebut. EUR/USD menanjak tipis ke kisaran 1.0955, AUD/USD naik sekitar 0.3% sampai 0.6560, sedangkan USD/JPY jatuh sekitar 0.7% sampai level terendah harian 142.06.

Duet GBP/USD juga menanjak seusai rilis data-data AS tadi, tetapi posisinya masih rentan terhadap tekanan bearish lanjutan. Pasalnya, Bank of England (BoE) tadi sore memutuskan untuk menaikkan suku bunga sebayak 25 basis poin saja dan bukannya 50 basis poin. GBP/USD beredar di 1.2720-an saat berita ditulis pada sesi New York, setelah sempat terperosok sampai 1.2620 pada sesi London.

"Kesenjangan relatif dalam trayek kebijakan moneter mendatang, dengan data pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari ekspektasi, telah mendorong reli dalam pound Inggris tahun ini," kata John Leiper, kepala investasi di Titan Asset Management, "Tetapi momentum telah memudar belakangan ini, mengikuti data inflasi (Inggris) terbaru ... dan tanda-tanda hari ini bahwa bank (BoE) semakin santai dalam (menentukan) arah kebijakan."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE