Menu

Dolar Mundur Lagi, Trader Cari Aset Berisiko Lebih Tinggi

A Muttaqiena

Laporan ketenagakerjaan dari ADP menumbuhkan kekhawatiran terhadap rilis data Non-farm Payroll AS pada akhir pekan.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) melemah sekitar 0.65 persen pada kisaran 101.88 di paruh pertama sesi New York hari Kamis (2/Juni). Perbaikan kinerja bursa saham dunia menandakan bahwa pelaku pasar kembali berburu aset-aset berisiko lebih tinggi yang harganya telah terdiskon. Sementara itu, laporan ketenagakerjaan dari ADP menumbuhkan kekhawatiran terhadap rilis data Non-farm Payroll AS pada akhir pekan.

Grafik DXY Daily via TradingView

Sentimen risiko pasar membaik sehubungan dengan perkembangan terbaru di pasar energi. Arab Saudi dan OPEC menyatakan siap meningkatkan produksi minyak mereka jika output Rusia anjlok lantaran sanksi Barat terhadap Moskow. Kabar ini mengimbangi kegelisahan yang sempat mengemuka setelah para pemimpin Uni Eropa sepakat untuk mengurangi sebagian besar impor minyak Rusia, meskipun harga minyak saat ini masih bertahan pada kisaran USD120 per barel.

Kurs Dolar AS sebagai salah satu mata uang safe haven andalan sejak krisis Ukraina pecah, kembali surut menyusul perbaikan sentimen pasar tersebut. Apalagi, kekhawatiran terhadap potensi perlambatan ekonomi global juga semakin berkurang lantaran langkah China melonggarkan lebih banyak pembatasan sosial terkait COVID-19.

"Ada sejumlah faktor yang bergerak melawan greenback hari ini, tetapi kebanyakan adalah sentimen risk-on," kata John Doyle, Wakil Presiden Dealing dan Trading di MONEX USA, sebagaimaan dilansir oleh Reuters.

Mata uang-mata uang mayor membukukan volatilitas tinggi dalam situasi ini. Comdoll menjadi jawara dengan AUD/USD dan NZD/USD menguat sekitar 1.2 persen, sedangkan USD/CAD amblas ke level terendah sejak 22 April silam.

EUR/USD dan GBP/USD menampilkan kinerja lebih moderat. Keduanya berkonsolidasi pada rentang yang terbentuk kemarin. USD/JPY hanya terkoreksi sedikit di bawah ambang 130.00, karena ekspektasi kebijakan moneter BoJ yang teramat dovish menempatkan yen pada posisi lebih lemah terhadap USD dalam jangka panjang.

Pelaku pasar kini berdebar-debar mengantisipasi rilis data Non-farm Payroll AS yang lazim dipublikasikan pada hari Jumat pertama setiap bulan. Estimasi konsensus memperkirakan penurunan tambahan payroll dari 428k menjadi 325k pada bulan Mei 2022. Risiko data meleset dari ekspektasi juga muncul lantaran publikasi data ADP Nonfarm Employment Change malam ini cukup mengecewakan.

ADP melaporkan tambahan pekerjaan sebanyak 128k saja untuk periode Mei 2022, atau tak sampai setengah dari estimasi konsensus yang sebesar 300k. Data periode April 2022 juga direvisi turun dari 247k menjadi 202k.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE