Menu

Dolar Teguhkan Pijakan Jelang Serbuan Data Pekan Ini

A Muttaqiena

Pengumuman Indeks Harga PCE Inti pada hari Kamis menjadi fokus utama pasar forex pekan ini, di samping data ekonomi penting lainnya dari negara-negara mayor.

Seputarforex - Pelaku pasar tengah ambil ancang-ancang menjelang serangkaian rilis data ekonomi penting sepanjang pekan ini. Beragam major pairs berfluktuasi terbatas, sementara Indeks Dolar AS (DXY) mendatar pada kisaran 103.95 dalam perdagangan sesi Asia hari Senin (26/Februari).

Pengumuman Indeks Harga PCE Inti pada hari Kamis menjadi fokus utama pasar pekan ini, di samping data-data ekonomi penting lainnya dari Amerika Serikat. Federal Reserve biasanya menggunakan data tersebut sebagai referensi inflasi utama dalam pengambilan kebijakannya. Sayangnya, efek dari rilis data tersebut kemungkinan sedang-sedang saja karena ekspektasi penurunan suku bunga The Fed sudah mapan pada Mei .

"Jika ada (dampak), (Indeks Harga PCE Inti) mungkin lebih kuat dari perkiraan pasar saat ini, dan itu kemungkinan akan memberikan sedikit dorongan terhadap dolar," kata Carol Kong, Pakar Strategi Mata Uang di Commonwealth Bank of Australia, "Tetapi pada saat yang sama, kenaikan dolar mungkin tidak terlalu besar. Saya kira pasar tidak akan mengharapkan kenaikan suku bunga lagi dari FOMC."

Pelaku pasar juga menyoroti jadwal rilis data inflasi Zona Euro, Jepang, dan Australia. Selain itu, pengumuman suku bunga Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) pada hari Rabu pagi berpotensi memicu gejolak karena segelintir analis berspekulasi bank sentral Selandia Baru itu akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali lagi .

Prashant Newhana, Pakar Strategi Senior Asia-Pasifik di TD Securities, menulis dalam catatan hasil riset yang dirilis pekan lalu, "Kami sekarang memperkirakan Bank (RBNZ) akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada rapat (kebijakan) minggu depan. Dan mengingat ekspektasi inflasi 1 tahun tetap tertahan pada 5% dan ekspektasi inflasi 5 tahun melonjak, tidak ada alasan bagi RBNZ untuk menaikkan suku bunga sekali saja, melainkan (mereka akan) memberi sinyal bahwa mereka bermaksud menaikkan suku bunga lebih lanjut (dalam pengumuman berikutnya)."

Namun, sebagian besar analis meyakini RBNZ akan mempertahankan suku bunga pada tingkat 5.50%. Menurut mereka, besarnya ekspektasi hawkish pasar saat ini justru berisiko memicu kemerosotan NZD/USD setelah pengumuman RBNZ besok lusa.

"Saya pikir RBNZ akan mempertahankan OCR (tingkat suku bunga resmi) dan kemungkinan akan menyebabkan kiwi jatuh jika pasar (kelak) melonggarkan perkiraan kenaikan suku bunga jangka pendek," kata Kong, "Tetapi penurunan apa pun pada kiwi kemungkinan akan cukup kecil, karena kami memperkirakan RBNZ akan tetap cukup hawkish."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE