Menu

Dolar Terpuruk Di Tengah Ketegangan Terkait Konsulat China

A Muttaqiena

Dolar AS terdepresiasi sampai rekor terendah tahun ini, sementara pelaku pasar memantau perkembangan konflik diplomatik Amerika Serikat dan China.

Seputarforex - Indeks Dolar AS (DXY) merosot terus hingga terpuruk pada level 94.80 di awal sesi Eropa (23/Juli). Greenback menderita depresiasi parah sejak awal bulan Juli. Grafik bulanan menunjukkan posisinya sudah mencapai rekor terendah tahun ini. Sementara itu, pelaku pasar tengah mencermati perkembangan dalam konflik diplomatik AS terkini yang mendadak memanas akibat langkah Gedung Putih memerintahkan penutupan konsulat China di Houston.

Pada sesi New York kemarin, media massa sempat heboh karena staf konsulat China di Houston kedapatan membakar dokumen di pelataran kantor. Menurut staf konsulat, langkah tersebut diambil karena Amerika Serikat hanya memberi waktu 72 jam untuk menutup konsulat.

Beberapa jam kemudian, Departemen Luar Negeri AS mengonfirmasi memang ada perintah untuk menutup konsulat tersebut dengan alasan melindungi hak-hak kekayaan intelektual AS. Dalam cuitan via akun Twitter-nya, Senator Marco Rubio dari partai Republik mengklaim "konsulat China di Houston itu bukan fasilitas diplomatik, melainkan pusat jaringan mata-mata Partai Komunis yang luas dan memengaruhi operasionalnya di Amerika Serikat". Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya bisa jadi akan menutup misi diplomatik China yang lain juga.

Pejabat Kementerian Luar Negeri China balik menuduh AS telah melakukan intimidasi terhadap staf-staf diplomatik dan pendatang dari China selama beberapa waktu belakangan ini. Media pemerintah China hari ini menyebut langkah AS sebagai intrik politik menjelang pemilu presiden November. Narasumber anonim yang dikutip oleh Reuters menyampaikan bahwa China sedang mempertimbangkan penutupan konsulat AS di Wuhan sebagai langkah balasan.

"Sepertinya eskalasi (konflik diplomatik AS-China) tidak terhindarkan dalam jangka pendek," ujar Joe Capurso, analis mata uang dari CBA, "Efeknya adalah CNH kemungkinan akan melemah lebih lanjut dan volatilitas mata uang yang lebih luas akan meningkat."

Tidak seperti biasanya, pasangan mata uang berbeta tinggi seperti AUD/USD dan NZD/USD masih melanjutkan reli di tengah ketegangan ini. Namun, USD juga melemah versus safe haven klasik seperti Franc Swiss, Yen Jepang, dan Gold.

"Pasar masih mencoba memastikan apakah peningkatan tensi geopolitik ini akan cukup signifikan untuk menggoyahkan sentimen positif yang kita saksikan belakangan ini," kata Rodrigo Catril dari NAB Sydney, sebagaimana dikutip oleh Reuters.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE