Menu

ECB Awasi Kurs EUR/USD, Euro Diserbu Aksi Ambil Untung

A Muttaqiena

Trader EUR/USD memilih untuk ambil untung karena mewaspadai kemungkinan intervensi mata uang euro oleh bank sentral Eropa (ECB).

Seputarforex - EUR/USD merosot sekitar 0.4 persen ke terendah harian pada kisaran 1.1850-an dalam perdagangan hari ini (2/September). Euro terkoreksi pula versus yen Jepang dan pound Inggris. Walaupun data-data sektor manufaktur Zona Euro kemarin tetap cemerlang, pelaku pasar memilih untuk ambil untung karena mewaspadai kemungkinan intervensi mata uang oleh bank sentral Eropa (ECB).

Grafik EUR/USD Daily via Tradingview.com

Kepala Ekonom ECB Philip Lane kemarin mengatakan bahwa "kurs euro-dolar itu penting". Menurutnya, "Jika ada kekuatan yang menggerakkan euro-dolar, hal itu masuk ke forecast kami tentang (perekonomian) Eropa dan global, kemudian hal itu masuk ke pengaturan kebijakan moneter kami."

Nilai tukar euro telah terapresiasi selama empat bulan nonstop sejak Mei 2020. Padahal, kurs mata uang yang terlalu kuat justru bakal menggerogoti daya saing produk-produk Eropa di pasar internasional. Ada kekhawatiran kalau hal ini dapat menggoyahkan upaya pemulihan ekonomi. Dengan latar belakang tersebut, pernyataan Lane memercikkan kekhawatiran atas kemungkinan ECB melaksanakan intervensi demi melemahkan kurs euro.

"Masih belum diketahui apakah pernyataan ini merupakan awal dari intervensi verbal atau tidak, tetapi (pernyataan Lane) merupakan pengingat bahwa isu kekuatan EUR akan dibahas pada konferensi pers ECB 10 September," ujar Francesco Pesole dari ING Bank.

Andreas Steno Larsen, chief FX strategist at Nordea Markets, juga mengungkapkan, "ECB kemungkinan tidak siap menerima (EUR/USD) level 1.20 tanpa perlawanan. Mereka berhasil meredam momentum EUR/USD pada Agustus dan September 2017 ketika narasumber terus membocorkan berita ke Reuters dan Bloomberg setiap kali ambang 1.20 tertembus. Kami mewaspadai intervensi retorik serupa dari Frankfurt jika EUR/USD naik terlalu cepat lagi."

Terlepas dari itu, analis dari Goldman Sachs menilai euro tetap berpeluang menguat lebih lanjut versus dolar AS hingga mencapai 1.25 dalam 12 bulan ke depan. Alasannya, apresiasi euro merefleksikan perbaikan outlook ekonomi kawasan dan perubahan konstruksi arsitektur fiskal kawasan. Dengan demikian, penguatan euro pada tahap ini semestinya tidak menjadi masalah serius di mata ECB.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE