Employment Change Australia Solid, Pengangguran Turun Drastis |
Employment Change Australia tumbuh di bulan Mei. Pemulihan berkelanjutan pada sektor tenaga kerja juga semakin dipertegas oleh tingkat pengangguran yang turun ke level pra-pandemi.
Seputarforex - Pada hari Kamis (17/Juni), Biro Statistik Australia mempublikasikan data Employment Change yang menunjukkan penambahan 115.2k pekerjaan baru di bulan Mei. Angka ini jauh melampaui ekspektasi kenaikan 30k, dan melonjak dari hasil bulan sebelumnya yang -30.7k.
Lonjakan data lapangan kerja Australia didukung oleh pertumbuhan pekerjaan pada kategori Full Time Employment yang meningkat dari 33.8k menjadi 97.5k. Sementara itu, kategori pekerjaan Part Time meningkat dari -64.4k ke 17.7k.
Sejalan dengan hasil positif data Employment Change, tingkat pengangguran (Unemployment Rate) dilaporkan turun dari 5.5 persen menjadi 5.1 persen. Penurunan ini lebih baik dari ekspektasi stabil di level 5.5 persen, serta 0.2 persen lebih rendah dari level bulan Maret 2020 (sebelum pandemi Corona melanda). Kondisi ini menegaskan bahwa sektor tenaga kerja Australia sudah kembali ke tingkat pra-COVID, sehingga bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.
Terus membaiknya data fundamental Australia dalam beberapa waktu terakhir sebenarnya tidak terlepas dari intervensi RBA yang telah banyak mengucurkan stimulus masif untuk menggenjot perekonomian. Dalam notulen rapat kebijakan bulan Juni, RBA menegaskan bahwa Australia sedang beralih dari fase pemulihan ke fase ekspansi, dan hal ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
AUD/USD Berupaya Pulih Dari Tekanan Pasca FOMC
Rilis data ketenagkerjaan Australia pagi ini cukup memuaskan sehingga berdampak positif pada pergerakan Dolar Australia versus Dolar AS. Pada saat berita ini diturunkan, pair AUD/USD berada di kisaran 0.7628, menguat 0.3 persen dari harga Open harian.
Namun secara garis besar, Dolar Australia masih tertekan di level rendah setelah pengumuman FOMC dini hari tadi. Pasalnya, keputusan The Fed yang memproyeksikan rate hike lebih cepat dari perkiraan sebelumnya telah melambungkan posisi Dolar AS. Akibatnya, rival mayor Dolar AS (seperti Dolar Australia) dilanda aksi jual dan mengalami penurunan signifikan.