Menu

Eropa Pertimbangkan Sanksi Rusia, Harga Minyak Terkerek Naik

Pandawa

Para Menteri Luar Negeri Uni Eropa sedang mempertimbangkan pemblokiran minyak Rusia. Harga minyak melonjak merespon kabar ini.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia menguat hingga 7 persen pada penutupan perdagangan awal pekan. Reli harga minyak berlanjut hingga Selasa pagi ini (22/Maret), dengan Brent yang bergerak pada kisaran $118.37 per barel dan WTI diperdagangkan pada kisaran $113.57 per barel.

Kenaikan harga sebagian besar disebabkan oleh mencuatnya kembali risiko pengetatan pasokan minyak global. Pasalnya, para Menteri Luar Negeri Uni Eropa mulai mempertimbangkan untuk bergabung dengan AS dalam menjatuhkan sanksi terhadap Rusia. Bahkan, Jerman secara terang-terangan berpendapat bahwa kawasan Uni Eropa terlalu bergantung pada bahan bakar fosil asal Rusia.

"Larangan (impor minyak Rusia) yang diusulkan sebenarnya masih jauh menjadi kebijakan karena sejumlah besar negara Uni Eropa menentang rencana tersebut… Namun, tetap saja ada fakta bahwa usulan untuk memblokir minyak Rusia akan memicu sebuah perubahan dinamika yang begitu drastis," ungkap analis Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan.

Analis melihat harga minyak ke depannya masih akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan sikap negara Uni Eropa terkait rencana blokir impor minyak dari Rusia. Namun, tidak dapat dipungkiti bahwa tindakan ini akan berdampak serius terhadap perekonomian kawasan.

 

Kilang Saudi Diserang, Suplai Minyak Global Terancam

Terlepas dari spekulasi sanksi Uni Eropa terhadap Rusia, harga minyak juga dilonjakkan oleh kabar mengenai penyerangan fasilitas minyak milik Arab Saudi oleh Pemberontak Houti pada akhir pekan lalu. Kelompok ini disebut-sebut berafiliasi dengan Iran yang notabene "musuh" politik Saudi di Timur Tengah.

Pasca serangan tersebut, otoritas Arab Saudi mengatakan bahwa negaranya tidak akan bertanggung jawab atas gangguan pasokan minyak global yang ditimbulkan oleh serangan pemberontak terhadap fasilitas mereka. Serangan ini menyebabkan terjadi penurunan sementara output minyak Arab Saudi dalam beberapa hari.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE