Menu

Euro Makin Tertekan Gegara Harga Gas Naik 500 Persen

A Muttaqiena

Krisis energi mengakibatkan harga gas meroket 500 persen dalam setahun terakhir, sekaligus mengancam kondisi ekonomi Zona Euro.

Seputarforex - Euro membukukan pelemahan selama tiga hari beruntun hingga mencapai level 1.0128 terhadap dolar AS dalam perdagangan sesi Eropa hari Selasa (16/Agustus). Para analis menilai perkembangan krisis energi Eropa mengarah pada kenaikan harga gas dan pelemahan euro lebih lanjut.

Grafik EUR/USD Daily via TradingView

Negara-negara Eropa terus berlomba-lomba mengisi tanki penyimpanan menjelang musim dingin, sementara Rusia mengurangi pasokan gas mereka . Krisis energi Eropa kian memburuk lantaran musim panas yang parah telah mengakibatkan kekeringan di sungai-sungai utama yang biasanya memfasilitasi pengiriman diesel, batu bara, dan sumber energi non-gas lainnya. Impor energi dari kawasan Skandinavia juga terancam oleh penurunan debit air di bendungan PLTA.

Harga gas di bursa European Energy Exchange AG meningkat 5.2 persen sampai EUR502 per MWh hari ini. Ini merupakan pertama kalinya harga gas acuan Eropa tersebut mencapai rekor di atas EUR500, sekaligus mengonfirmasikan terjadinya kenaikan harga gas sampai 500 persen dalam setahun terakhir.

Situasi ini dapat berdampak luas bagi perekonomian Zona Euro. Krisis energi tak hanya mengakibatkan peningkatan harga-harga yang memicu kenaikan inflasi, melainkan juga memaksa Eropa untuk menambah impor dan mengurangi ekspor secara signifikan. Pada gilirannya, defisit neraca perdagangan dan neraca transaksi berjalan yang membengkak akan berimbas pada pelemahan nilai tukar euro.

"Penurunan dalam neraca transaksi berjalan dan posisi perdagangan Zona Euro itu masif. Zona Euro punya satu mesin ekspor -Jerman- dan mesin ekspor itu sekarang mengalami masalah serius. Model pertumbuhan Jerman (yang berjaya) dalam beberapa dekade terakhir itu telah berakhir. Euro akan turun ke bawah paritas," kata Robin Brooks, Kepala Ekonom IIF.

"Situasi saat ini di Eropa rawan dan akan membutuhkan perbaikan materiil dalam situasi inflasi dan geopolitik. Pertumbuhan kemungkinan akan menurun pada paruh kedua tahun ini," kata Stéfane Marion, analis di NBC Financial Markets, "Kami terus memperkirakan sejumlah pelemahan euro dalam jangka pendek."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE