Menu

Euro Terbebani Data Inflasi CPI Terkini

A Muttaqiena

Inflasi Zona Euro melambat lebih cepat daripada perkiraan konsensus, sehingga kurs euro sukar menguat. Padahal, dolar AS tengah melemah terhadap mata uang mayor lain.

Seputarforex - Euro menampilkan kinerja beragam seusai rilis bermacam-macam data ekonomi dari Zona Euro dan Amerika Serikat pada hari Jumat (5/Januari). EUR/USD terus menghuni rentang di bawah 1.1000, EUR/GBP ambles ke level terendah dua pekannya, sementara reli EUR/JPY tertahan pada 158.20-an.

Berbagai mata uang mayor menguat terhadap dolar AS seusai rilis data NFP dan PMI Amerika Serikat malam ini . Akan tetapi, EUR/USD membukukan persentase kenaikan paling kecil. Sang Single Currency terbebani oleh data inflasi CPI Zona Euro yang dirilis pada sesi sebelumnya.

Laporan preliminer Eurostat menunjukkan bahwa CPI Zona Euro melambat lebih cepat daripada perkiraan konsensus. Inflasi tahunan meningkat dari 2.4% menjadi 2.9% saja pada Desember 2023, padahal konsensus sebelumnya mengantisipasi kenaikan sampai 3.0%. Sedangkan data inflasi inti menurun dari 3.6% menjadi 3.4%, lebih lemah daripada perkiraan konsensus yang sebesar 3.5%.

Data inflasi PPI Zona Euro membukukan penurunan yang jauh lebih tajam. PPI dalam basis tahunan tercatat -8.8%, padahal konsensus sebelumnya memperkirakan -8.7%.

Rangkaian data inflasi Zona Euro pada akhir 2023 tersebut memperburuk prospek euro dibandingkan berbagai mata uang lain, khususnya pound sterling. Berlawanan dengan data Zona Euro terbaru yang mengecewakan, beragam laporan ekonomi Inggris sepanjang pekan ini malah melampaui ekspektasi.

Jane Foley, kepala strategi FX di Rabobank, menilai masih sukar menggambar prospek yang optimistis untuk sterling. Kendati demikian, ia berpendapat euro akan tetap tertekan terhadap sterling dalam 12 bulan ke depan. Alasannya bukan hanya berkaitan dengan perbandingan prospek inflasi dan suku bunga kedua mata uang, melainkan juga aneka ragam tantangan ekonomi yang dihadapi kedua wilayah.

"Kami memperkirakan masalah ekonomi Jerman akan membebani sentimen euro ke depan dan memungkinkan GBP untuk menguat kembali," kata Foley.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE