GBP/USD Meninggi, Inggris Berpeluang Naikkan Bunga Lagi |
Gubernur Bank Sentral Inggris menyatakan masih terlalu dini untuk mulai berspekulasi mengenai pemangkasan suku bunga. Alhasil, GBP/USD menguat.
Seputarforex - Rival-rival dolar AS beramai-ramai reli dalam perdagangan hari Kamis (15/Desember). Salah satunya, pound sterling. GBP/USD melaju sampai mendekati ambang 1.2800 sehubungan dengan pernyataan Bank of England (BoE) yang bernada jauh lebih hawkish daripada Federal Reserve AS.
Rapat Komite Kebijakan Moneter BoE memutuskan tingkat suku bunga tetap 5.25%, serta dapat dinaikkan lagi apabila diperlukan. Bias hawkish sangat kentara dalam hasil voting kebijakan dan konferensi pers seusai rapat, kendati beberapa data ekonomi Inggris belakangan ini telah melambat.
Sebanyak 6 dari 9 anggota Komite setuju untuk mempertahankan suku bunga pada tingkatnya saat ini. Tiga orang lainnya ingin menaikkan suku bunga ke tingkat 5.5%.
Gubernur BoE Andrew Bailey menyatakan dalam konferensi persnya bahwa ia "tidak bisa mengatakan secara pasti bahwa suku bunga telah mencapai puncaknya". Ketika wartawan bertanya kepada Bailey mengapa BoE tak mengikuti perubahan arah kebijakan The Fed, ia menjawab "ada perbedaan antara posisi kami dan AS". Ia menegaskan lebih lanjut, "masih terlalu dini untuk mulai berspekulasi mengenai pemangkasan suku bunga".
Pelaku pasar segera menanggapi berita tersebut dengan memundurkan proyeksi awal pemangkasan suku bunga BoE dari Mei menjadi Juni 2024. Perkiraan total penurunan suku bunga BoE tahun depan juga berkurang dari 114 bps menjadi 107 bps saja.
Selaras dengan itu, nilai tukar pound sterling menguat secara luas. GBP/USD menguat paling pesat lantaran sikap Federal Reserve justru lebih dovish daripada perkiraan sebelumnya.
Reli EUR/GBP tertahan pada kisaran 0.8600, karena sikap bank sentral Eropa sama-sama lebih hawkish daripada ekspektasi pasar. Sedangkan GBP/JPY rebound sampai kisaran 181.00 di tengah ketidakpastian menjelang rapat bank sentral Jepang pekan depan.