Menu

GBP/USD Terpojok Gegara Inflasi Inggris Anjlok

A Muttaqiena

Menyusul rilis data inflasi Inggris, GBP/USD terperosok sekitar 0.6 persen. Namun, implikasi data tersebut sebenarnya tak seburuk anggapan pasar.

Seputarforex - Pound Sterling mengalami kemerosotan cukup tajam pada perdagangan sesi Eropa hari Rabu (20/Desember), menyusul rilis data inflasi Inggris periode November 2023. GBP/USD terperosok sekitar 0.6% sampai 1.2650-an. GBP/JPY ambles nyaris 1%, sementara EUR/GBP melambung sekitar 0.5% saat berita ini ditulis. Namun, implikasi data inflasi tersebut sebenarnya tak seburuk anggapan pasar.

UK Office for National Statistics (ONS) melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (CPI) tercatat -0.2% (month-over-month) pada periode November 2023. Padahal, konsensus sebelumnya memperkirakan kenaikan inflasi sebesar +0.2%. CPI Inti bahkan menorehkan penurunan yang lebih tajam lagi, yakni sebesar -0.3% versus estimasi +0.2%.

Penurunan harga-harga secara tak terduga ini menggiring laju inflasi tahunan merosot dari 4.6% menjadi 3.9% — level terendah dalam lebih dari dua tahun terakhir. Inflasi Inti dalam basis tahunan juga anjlok dari 5.7% menjadi 5.1%.

ONS mengatakan bahwa penurunan CPI disebabkan oleh harga BBM yang lebih murah, serta kenaikan harga makanan yang lebih lambat. Data tersebut belum membuktikan bahwa harga barang-barang telah mengalami penurunan, melainkan kenaikannya jauh lebih lambat.

Sterling langsung anjlok karena sebagian trader menganggap laju inflasi yang lebih lemah akan mendorong Bank of England (BoE) untuk memangkas suku bunga lebih awal. Namun, sejumlah analis berpendapat data inflasi Inggris ini justru mendukung niat BoE untuk mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi . Alasannya, meskipun terjadi penurunan tajam pada November, tingkat inflasi secara umum masih jauh dari target 2% yang ditentukan oleh bank sentral.

"Data hari ini akan memperkuat argumen BoE bahwa masih terlalu dini untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga, terutama dengan inflasi inti yang jauh di atas tingkat yang konsisten dengan target inflasi," kata Yael Selfin, kepala ekonom di KPMG Inggris, sebagaimana dilansir Reuters.

Menteri Keuangan Inggris, Jeremy Hunt, juga menyambut baik rilis data tersebut. Ia mengatakan, "dengan inflasi yang berkurang lebih dari setengahnya, kita mulai menghilangkan tekanan inflasi dari perekonomian. Kita kembali ke jalur pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan."


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE