Menu

Harga Minyak Tertekan Himbauan Biden Di KTT G20

Pandawa

Joe Biden menggunakan kesempatannya di KTT G20 untuk mendesak negara produsen minyak menggenjot produksi. Hal ini membuat minyak melemah terbatas.

Seputarforex - Harga minyak mentah sedikit tertekan pada sesi perdagangan awal pekan (01/November), setelah Presiden AS Joe Biden menyerukan negara produsen energi untuk menggenjot produksi. Pada saat berita ini ditulis, minyak Brent berada pada kisaran $84.23 per barel atau melemah 0.32 persen secara harian. Sementara itu, minyak WTI (West Texas Intermediate) bergerak pada kisaran $83.53 per barel atau melemah 0.09 persen dari harga Open harian.

Pada hari Sabtu pekan lalu, Biden mendesak negara anggota G20 yang berstatus sebagai produsen energi untuk segera meningkatkan produksi. Hal ini sehubungan dengan melonjaknya harga energi dalam beberapa waktu terakhir. Biden mengatakan bahwa harga energi yang melambung tinggi justru akan menghambat pemulihan ekonomi global dari dampak pandemi.

Di hari yang sama, perusahaan pemasaran minyak nasional Irak (SOMO) mengatakan bahwa mereka belum merasa perlu mengambil keputusan apapun untuk meningkatkan produksi di luar apa yang telah disepakati OPEC selama ini.

 

China Beraksi, Pasar Tunggu Pertemuan OPEC+

Terlepas dari himbauan Joe Biden, pelemahan harga minyak pagi ini juga dipicu oleh keputusan China melepaskan cadangan minyak bensin dan solar untuk meningkatkan pasokan. Langkah ini diambil menyusul krisis energi yang sedang menggelayuti pertumbuhan domestik China.

"Investor melakukan penyesuaian posisi setelah muncul kabar bahwa China telah merilis cadangan bahan bakar ke pasaran. Penurunan harga minyak juga disebabkan oleh antisipasi investor jelang pertemuan OPEC+ pada minggu ini," kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum riset pasar di Nissan Securities. Ia juga menambahkan bahwa investor kemungkinan akan melanjutkan pembelian setelah mengonfirmasi keputusan OPEC+ minggu ini.

Pertemuan OPEC+ yang akan berlangsung pada 4 November mendatang memang mendapat sorotan dari investor minyak. Analis memprediksi jika OPEC+ akan mempertahankan kebijakan produksi mereka selama ini, yaitu menambah output sebesar 400 ribu barel per hari (bph) pada bulan Desember mendatang.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE