Menu

IMF Pangkas Prospek Pertumbuhan Ekonomi, Harga Minyak Turun

Pandawa

Harga minyak merosot tajam karena outlook suram dari IMF terkait pertumbuhan ekonomi global. Selain itu, penguatan dolar AS juga menekan harga minyak.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia merosot hampir 5 persen pada penutupan perdagangan kemarin. Saat berita ini ditulis pada Rabu pagi (20/April), minyak Brent berada pada kisaran $109.22 per barel, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $103.66 per barel.

Pelemahan harga komoditas ini dipicu oleh kekhawatiran terhadap prospek permintaan minyak dunia. Hal ini terkait pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF) sebanyak hampir satu persen. Organisasi tersebut khawatir jika inflasi tinggi akan menjadi bahaya yang jelas bagi banyak negara.

"Perkiraan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah oleh IMF ditambah dengan penurunan cadangan minyak strategis sebanyak 4.7 juta barel pada hari Senin telah memantik beberapa kegelisahan," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.

Sentimen negatif di pasar minyak bahkan tak mampu diredam oleh output OPEC+ yang mengalami penurunan sebesar 1.45 juta barel per hari (bph) akibat sanksi Rusia. OPEC+ dalam hal ini berencana meningkatkan output sebanyak 432 ribu bph pada bulan Mei mendatang, mengesampingkan desakan negara-negara konsumen yang menginginkan penambahan output lebih besar.

 

Minyak Juga Terpukul Bullish Dolar AS dan Kondisi China

Dolar AS bertengger di level tertinggi 2 tahun dan menyebabkan harga komoditas yang dihargai dalam dolar menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang non-dolar. Pasalnya, pasar optimis jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Mei mendatang. Kenaikan suku bunga The Fed juga diperkirakan akan semakin agresif karena data inflasi AS baru-baru ini sudah semakin mengkhawatirkan.

Katalis lain yang turut menekan harga minyak adalah kabar bahwa perekonomian China sedang dibayangi perlambatan tahun ini. Sebagai informasi, China merupakan salah satu konsumen energi terbesar dunia. Performa ekonomi China yang kurang meyakinkan tentu saja akan mempengaruhi prospek permintaan minyak secara global.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE