Menu

Inflasi AS Nihil, Dolar AS Ambles

A Muttaqiena

Data inflasi AS menunjukkan pertumbuhan harga-harga sebesar nol persen pada bulan Oktober 2023, sehingga menghantam dolar AS dalam semua pasangan mata uang mayor.

Seputarforex - Greenback tiba-tiba tumbang pada awal perdagangan sesi New York hari Selasa (14/November) gegara rilis data inflasi AS yang mengecewakan. Indeks Dolar AS (DXY) merosot lebih dari 1.1% sampai 104.46 saat berita ini ditulis. Berbagai mata uang mayor lain berlomba-lomba reli ke rentang yang lebih tinggi.

Data inflasi AS menunjukkan pertumbuhan harga-harga sebesar 0.0% pada bulan Oktober 2023, sedangkan angka inflasi tahunan melorot dari 3.7% menjadi 3.2%. Data inflasi inti juga melambat lebih cepat dari ekspektasi, dengan pertumbuhan cuma 0.2% pada basis bulanan dan 4.0% pada basis tahunan.

Para pakar sepakat memandang data ini menandai akhir dari era kenaikan suku bunga AS. Dengan tren inflasi yang bakal terus menurun, The Fed kelak hanya akan mempertahankan suku bunga saat ini selama beberapa bulan ke depan. Data juga meningkatkan kemungkinan awal periode pemangkasan suku bunga The Fed pada tahun depan.

"Anda bisa mengatakan selamat tinggal kepada era kenaikan suku bunga," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom di Annex Wealth Management, sebagaimana dilansir dari Reuters.

Pasar bereaksi keras menghadapi data inflasi AS tersebut. Yield obligasi US Treasury 2Y dan 10Y masing-masing jatuh sekitar 0.2%. Di sisi lain, indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite melonjak lebih dari 1% segera setelah pembukaan bursa Wall Street.

AUD/USD dan NZD/USD menjadi jawara di pasar forex, masing-masing meningkat lebih dari 1.65% sampai level tertingginya dalam sepekan. GBP/USD menyusul dengan kenaikan lebih dari 1.5%, juga memperoleh sokongan dari data upah di Inggris yang ciamik pada sesi Eropa. EUR/USD pada urutan berikutnya dengan kenaikan sekitar 1.3%, mencapai level tertingginya sejak awal September pada 1.0840-an.

USD/JPY ambruk lebih dari 0.6% sampai level 150.70-an. Sejumlah analis mengantisipasi pasangan mata uang ini akan kesulitan menembus ambang 151.90-152.00 dalam jangka pendek.

Duet USD/JPY juga dipengaruhi oleh kedaluwarsa kontrak options bernilai miliaran dolar dalam pekan ini. Options bernilai lebih dari $1.3 miliar dengan strike price sekitar 152.00 telah kedaluwarsa kemarin, sehingga para trader harus menutup posisi trading mereka dekat kisaran tersebut — secara efektif membendung reli USD/JPY. Masih ada pula kontrak options bernilai sekitar $3.5 miliar dengan strike price antara 151.90-152.00 yang akan kedaluwarsa pada hari Rabu sampai Jumat. Setelah itu, ada kontrak bernilai $2.2 miliar dengan strike price yang sama akan kedaluwarsa antara tanggal 20 November sampai akhir bulan.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE