Menu

Inflasi Australia Kembali Turun, AUD/USD Merosot Sejenak

Pandawa

Inflasi konsumen Australia turun di bawah ekspektasi sehingga pasar sempat mengkhawatirkan jeda kenaikan suku bunga RBA.

Seputarforex - Biro Statistik Australia pada hari Rabu (26/Juli) merilis data CPI yang lebih rendah dari ekspektasi. CPI tahunan Australia turun dari 7 persen menjadi 6 persen, lebih rendah dari konsensus 6.2 persen. Sementara dalam basis kuartalan (quarter-over-quarter), data CPI Australia turun dari 1.4 persen menjadi 0.8 persen, di bawah forecast ekonom sebesar 1.0 persen.

Data inflasi yang turun lebih dalam dari ekspektasi langsung menekan Dolar Australia. Pasalnya, pasar memperkirakan Bank Sentral Australia (RBA) akan menahan suku bunga pada pertemuan selanjutnya. AUD/USD pun merosot hingga 0.64 persen dan mencapai 0.6729. Namun saat berita ini ditulis, harga sudah terkoreksi ke 0.6759.

 

Inflasi Masih Jauh Dari Target RBA

Penurunan AUD/USD pagi ini tak bertahan lama karena pasar segera menyadari jika tingkat inflasi Australia saat ini masih cukup jauh dari target RBA di sekitar 2-3 persen.

Biaya sewa dan perumahan masih cukup tinggi, dan hambatan pada rantai pasokan serta faktor cuaca membuat harga bahan pangan ikut meningkat. Faktor-faktor ini menjadi tantangan bagi pembuat kebijakan RBA untuk menurunkan inflasi lebih jauh.

Di samping itu, ketenagakerjaan Australia yang ketat masih akan memicu kenaikan inflasi. Data Employment Change Australia baru-baru ini menunjukkan sektor tenaga kerja tetap solid hingga akhir kuartal kedua, sementara tingkat pengangguran (Unemployment Rate) berada di dekat level terendah 50 tahun.

Jadi meskipun RBA benar-benar menjeda kenaikan suku bunga setelah rilis data inflasi kali ini, outlook jangka panjang untuk kebijakan moneter bank sentral tersebut tetaplah hawkish . Sebagai informasi, RBA telah menaikkan suku bunga sebanyak 400 bps sejak tahun lalu untuk memerangi inflasi yang tidak terkendali. Dengan laju pencapaian saat ini, mayoritas ekonom memperkirakan inflasi Australia baru akan mencapai target 2-3 persen pada pertengahan 2025.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE