Menu

Inflasi Jepang Solid, USD/JPY Kian Melemah

Pandawa

Inflasi inti Jepang bertahan di rekor tertinggi 2 tahun karena kenaikan harga bahan bakar. Sementara itu, USD/JPY turun tajam sehubungan dengan aksi profit taking.

Seputarforex - Pada hari Jumat (21/Januari), kantor Kabinet Jepang merilis data Inflasi Konsumen (CPI) Inti yang meningkat 0.5 persen secara tahunan (Year-over-Year) pada bulan Desember. Meskipun tidak memenuhi ekspektasi pertumbuhan 0.6 persen, angka ini masih bertahan di rekor tertinggi 2 tahun.

Sementara itu, data CPI Inti yang tidak memasukkan harga makanan dan energi merosot 0.7 persen secara tahunan. Angka ini melanjutkan trend penurunan yang sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Untungnya, data inflasi Jepang secara keseluruhan masih meningkat dari 0.6 persen menjadi 0.8 persen.

Kenaikan data inflasi Jepang pagi ini diperkirakan tidak akan mendorong bank sentral Jepang (BoJ) untuk segera menghentikan program stimulus. Pasalnya, inflasi inti masih jauh di bawah target 2 persen. Selain itu, sebagian besar trend kenaikan inflasi lebih disebabkan oleh faktor eksternal yakni kenaikan harga bahan bakar dan kemacetan rantai pasokan global. Dengan kata lain, permintaan domestik Jepang sebenarnya masih lemah.

Fokus BoJ saat ini lebih ditujukan untuk memantau apakah kenaikan upah pekerja dapat meningkatkan daya beli rumah tangga. Namun, prospek kenaikan tingkat upah pekerja masih diliputi ketidakpastian karena perusahaan juga tengah menghadapi masalah biaya produksi yang semakin tinggi.

 

USD/JPY Terperosok

Rilis inflasi inti Jepang pagi ini sedikit banyak mendukung penguatan Yen terhadap Dolar AS. Kondisi ini tercermin dari pair USD/JPY yang bergerak melemah pada kisaran 113.88. Menurut analis, fenomena pelemahan Dolar AS versus Yen dalam beberapa hari terakhir merupakan anomali, mengingat imbal hasil obligasi AS yang terus meningkat seharusnya mendukung Greenback.

Teori lain menyebutkan bahwa pelemahan USD/JPY mencerminkan reaksi investor yang melakukan profit-taking setelah harga mencapai level tertinggi berkat spekulasi terbaru untuk kenaikan suku bunga The Fed.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE