Menu

Jenderal Iran Tewas Oleh Serangan AS, Harga Minyak Meroket

Pandawa

Terbunuhnya petinggi militer Iran dan Irak oleh serangan udara AS semakin meningkatkan ketegangan di Timur Tengah serta menggenjot harga minyak.

Seputarforex.com - Seorang juru bicara milter Irak, Ahmed al-Assadi, mengonfirmasi kepada Reuters bahwa Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani yang menjabat kepala pasukan elit Quds, dan komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis telah tewas dalam serangan udara AS di bandara Baghdad baru baru ini.

"Musuh (AS dan Israel) bertanggung jawab atas pembunuhan Abu Mahdi al-Muhandis dan Qassem Soleimani," demikian ungkap Ahmed al-Assadi.

Pernyataan Ahmed al-Assadi dinilai bukanlah tuduhan kosong belaka. Pasalnya, seorang pejabat AS mengonfirmasi bahwa pihak mereka memang telah melakukan penyerangan terhadap dua sasaran utama yang terkait dengan Iran di Baghdad. Namun, pejabat AS yang tidak ingin disebut namanya itu menolak untuk memberikan rincian lebih jauh atas serangan udara mematikan yang dilancarkan akhir Desember lalu.

 

Harga Minyak Meroket Di Tengah Sentimen Risk Off

Harga minyak mentah langsung melonjak tajam setelah munculnya kabar tersebut. Tidak tanggung tanggung, minyak Brent menguat 3.09 persen hingga menyentuh $69.23 pada perdagangan Asia pagi ini. Sementara itu. harga minyak WTI (West Texas Intermediate) berada di level $63.00 per barel, menguat 2.98 persen dari harga Open harian.

Meskipun sentimen risiko tengah memudar, harga minyak tetap menguat karena ketegangan di Timur Tengah berpotensi mengancam pasokan minyak. Apalagi, negara-negara anggota OPEC+ saat ini telah memulai program pemotongan produksi sebanyak 500,000 barel per hari (bph) per awal Januari 2020.

Tidak hanya minyak, harga emas juga terpantau menguat cukup signifikan pada akhir pekan, melanjutkan trend bullish yang sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir. Aset safe haven lain seperti Yen, Franc Swiss, dan Dolar AS juga terlihat menguat pada pagi ini.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE