Menu

Kabar Kenaikan Inflasi Teredam Pernyataan The Fed, Reli Dolar Macet

A Muttaqiena

Upaya penguatan dolar AS mulai menghadapi perlawanan dari sisi teknikal dan fundamental. Khususnya karena The Fed tetap enggan menaikkan suku bunga meski inflasi Amerika Serikat meninggi.

Seputarforex - Indeks dolar AS (DXY) bergerak mendatar pada kisaran 90.70-an sejak sesi Eropa kemarin hingga pertengahan sesi Asia hari Jumat ini (14/Mei). Rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat yang jauh melampaui ekspektasi pada hari Rabu sempat menumbuhkan harapan untuk kenaikan suku bunga dan mendorong penguatan pesat greenback . Namun, pasar kini mulai memahami betapa The Fed tetap enggan menaikkan suku bunga meski inflasi meninggi.

US Bureau of Labor Statistics kemarin melaporkan bahwa inflasi produsen Amerika Serikat tumbuh 0.6 persen (Month-over-Month) pada bulan April 2021, atau dua kali lipat dari estimasi pasar yang hanya 0.3 persen. Laju inflasi produsen tahunan pun melejit sampai 6.2 persen, rekor year-on-year tertinggi sejak tahun 2010.

Laporan tersebut menjadi bukti tambahan bahwa laju inflasi tengah moncer di negeri Paman Sam. Namun, perilisannya tak direspons oleh pelaku pasar.

Hanya berselang beberapa jam, Gubernur Federal Reserve Christopher Weller mengatakan bahwa ia memperkirakan inflasi akan melampaui target 2 persen selama dua tahun ke depan. Kendati demikian, The Fed tidak akan menaikkan suku bunga hingga mereka menyaksikan laju inflasi berada di atas target dalam waktu yang sangat lama atau tingkat inflasi mencapai level sangat tinggi.

Sehari sebelumnya, Wakil Ketua The Fed Richard Clarida telah mengutarakan pandangan senada. Menurutnya, pertumbuhan pekerjaan yang lemah dan tingkat inflasi yang kuat pada bulan April 2021 tidak akan mengubah rencana bank sentral untuk mempertahankan kebijakan moneter longgar.

Pernyataan para pejabat The Fed tersebut memupuskan harapan pasar untuk kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Kekecewaan tersebut menghalangi reli USD lebih lanjut, sekaligus membantu rival-rivalnya untuk menstabilkan posisi. Apalagi para investor pasar modal juga memanfaatkan penurunan saham sehari sebelumnya untuk membeli lagi pada harga lebih rendah.

"Sayangnya USD hanya menyaksikan kelanjutan terbatas ke arah atas malam ini, setelah penutupan sesi New York yang positif kemarin (Rabu, 12 Mei 2021 -red). (USD) melanjutkan penguatan saat masih memungkinkan secara teknikal, tetapi menghadapi para pelaku serok bawah ekuitas/obligasi, resistance teknikal, dan sejumlah tingkat kedaluwarsa option untuk penutupan sesi New York hari ini (Kamis, 13 Mei 2021 -red)," kata Erik Bregar, Kepala Strategi FX di Exchange Bank of Canada.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE