Menu

Kenaikan Bunga Bisa Jadi Malapetaka, GBP/USD Merana

A Muttaqiena

Kenaikan suku bunga BoE yang terlalu tinggi dapat memperlambat pertumbuhan dan menjadi malapetaka bagi jutaan pemilik KPR di Inggris.

Seputarforex - Kenaikan suku bunga biasanya mendorong penguatan nilai tukar mata uang. Namun, kurs GBP/USD malah merosot seusai pengumuman kenaikan suku bunga Inggris yang melampaui ekspektasi pasar kemarin. Cable merosot lebih lanjut hingga mencetak level terendah harian 1.2696 pada sesi Asia hari Jumat (23/Juni).

Bank Sentral Inggris (BoE) kemarin mengumumkan kenaikan suku bunga sebanyak 50 basis poin dari 4.50% sampai 5.00% --level tertinggi sejak April 2008. Padahal, konsensus sebelumnya hanya memperhitungkan kenaikan 25 basis poin.

"Perekonomian berkinerja lebih baik dari ekspektasi, tetapi inflasi masih terlalu tinggi dan kita harus menanganinya," kata Gubernur BoE Andrew Bailey, "Kami tahu ini sulit. Banyak orang dengan utang atau KPR tentu akan khawatir tentang apa artinya hal ini bagi mereka. Tapi jika kita tidak menaikkan suku bunga sekarang, (situasi) kelak bisa lebih buruk... Kami berkomitmen untuk mengembalikan inflasi ke target 2% dan akan membuat keputusan-keputusan yang dibutuhkan untuk mencapainya."

Pelaku pasar lantas menaikkan proyeksi terminal untuk suku bunga Inggris sampai 6.00% pada akhir tahun ini --level tertinggi dalam sekitar dua dekade terakhir. Padahal, kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi dapat menjadi malapetaka bagi pertumbuhan ekonomi dan jutaan pemilik KPR di Inggris.

Hasil riset National Institute of Economic and Social Research (NIER) menyebutkan bahwa lebih dari 1 juta rumah tangga (sekitar 4% dari total rumah tangga di Inggris Raya) akan kehabisan tabungan pada akhir 2023. Cicilan KPR yang lebih mahal juga dapat mendorong peningkatan jumlah rumah tangga yang bangkrut sampai sekitar 7.8 juta (sekitar 30% dari total rumah tangga di Inggris Raya). Pasalnya, sebelumnya tak ada yang memperkirakan suku bunga bakal meningkat sampai setinggi ini.

"Selisih suku bunga telah mendorong kenaikan pound pada Juni, tetapi antusiasme telah digantikan oleh kekhawatiran terhadap dampak negatif dari tingkat bunga pinjaman dan KPR yang meroket bagi para pemilik rumah dan konsumsi rumah tangga serta perekonomian yang lebih luas," kata Kenneth Broux, Pakar Strategi Mata Uang di Société Générale.

"Untuk Inggris Raya, bauran inflasi tinggi dan pertumbuhan yang rendah, dikombinasikan dengan prospek menurunnya agresivitas BoE tahun depan, adalah alasan-alasan kami tetap berhati-hati pada prospek pound terhadap greenback dalam jangka menengah," kata Nick Bennenbroek, Ekonom Internasional di Wells Fargo.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE