Kepercayaan Konsumen Australia Melambat Gegara Dampak Pandemi |
Kepercayaan konsumen Australia terseret memburuknya sentimen di New South Wales dan Victoria yang merupakan kawasan paling terdampak COVID-19.
Seputarforex - Pada hari Rabu (15/Desember), Westpac Banking Corp merilis data Kepercayaan Konsumen Australia yang menurun sebesar 1 persen dari 105.3 menjadi 104.3 pada bulan Desember. Meski demikian, tingkat kepercayaan konsumen yang masih stabil di atas level 100 menandai optimisme masih lebih dominan ketimbang pesimisme.
Dalam rincian lebih lanjut, sub-indeks kondisi ekonomi untuk 12 bulan ke depan melemah dari 106.6 menjadi 104.9. Kondisi serupa juga terlihat pada sub-indeks kondisi ekonomi untuk 5 tahun ke depan yang turun tipis dari 111.0 menjadi 110.4.
Di sisi lain, sub-indeks lainnya seperti keuangan keluarga naik dari 88.1 menjadi 89.0. Kenaikan juga terlihat pada prospek keuangan keluarga untuk 12 bulan ke depan yang meningkat dari 108.9 menjadi 111.2 pada bulan Desember.
Secara wilayah, terlihat perbedaan cukup mencolok antara negara bagian yang terkena dampak COVID terparah, yakni New South Wales dan Victoria. Kepercayaan konsumen di kedua kawasan itu merosot signifikan, masing-masing anjlok hingga 3.6 persen dan 3.5 persen. Sementara itu, sentimen tercatat meningkat paling signifikan pada kawasan Australia Selatan (+7.1 persen), Queensland (+3.4 persen), dan Australia Barat (+3.2 persen).
Perekonomian Australia sejatinya masih dibayangi oleh dampak COVID Delta dan kehadiran varian Omicron. Akan tetapi, pasar tenaga kerja yang semakin ketat telah mendorong trend upah meningkat dalam beberapa waktu terakhir, mendasari meningkatnya optimisme konsumen terhadap kondisi keuangan mereka.
AUD/USD Nantikan Pengumuman The Fed
Rilis data Kepercayaan Konsumen Australia pagi ini tidak berdampak tinggi terhadap pergerakan Dolar Australia melawan Dolar AS. Pair AUD/USD saat ini menguat 0.1 persen dari harga Open harian di 0.7111, terbatas dalam range sempit sejak sepekan terakhir.
Penguatan tipis AUD pagi ini lebih disebabkan oleh aksi profit-taking investor di tengah antisipasi jelang pengumuman kebijakan moneter The Fed pada hari Kamis dini hari esok. Tidak terutup kemungkinan, pair ini akan kembali melanjutkan trend bearish apabila The Fed mengkonfirmasi percepatan laju tapering yang akan meningkatkan prospek rate hike dalam waktu dekat.