Menu

Konflik AS-Iran Mendingin, Harga Minyak Tenggelam

Pandawa

Ketegangan AS-Iran berangsur mereda setelah pemimpin kedua negara mengekspresikan keinginan untuk tidak melanjutkan konflik di Timur Tengah. Hal ini membuat harga minyak terjun bebas.

Seputarforex.com - Harga minyak hari ini (09/Januari) merosot karena kabar terbaru yang menyebutkan bahwa pemimpin AS-Iran tidak ingin melanjutkan pertikaian. Presiden Trump berpidato dan menyatakan bahwa meskipun Amerika Serikat memiliki persenjataan yang sangat hebat, dirinya enggan untuk menggunakannya. Penyataan Trump tersebut dilontarkan hanya beberapa saat setelah petinggi Iran menyampaikan keinginan untuk tidak meneruskan konflik dengan AS.

Hal ini menyebabkan terjadinya aksi sell-off emas hitam. Tidak tanggung tanggung, harga minyak Brent merosot dari kisaran $70.86 per barel hingga saat ini diperdagangkan di $66.62 per barel. Sementara itu, harga minyak WTI juga mengalami penurunan signifikan dan kini berada di area $60.14 per barel.

Sebelum tertekan cukup dalam, harga minyak mentah sempat melonjak hingga ke level tertinggi beberapa bulan. Fluktuasi harga minyak yang tinggi mengindikasikan betapa sensitif aksi investor terhadap konflik Timur Tengah.

"Volatilitas harga minyak yang ekstrem menggambarkan aksi pelaku pasar yang menjual minyak mentah secara masif ... (turun) sekitar 9% dari harga tertinggi...," tutur Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates dalam sebuah laporan.

 

Kenaikan Stok Minyak AS Tekan Harga Minyak

Faktor lain yang turut berperan dalam menekan harga minyak berasal dari laporan Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Data tersebut menunjukkan bahwa persediaan minyak untuk industri AS naik 1.2 juta barel selama pekan lalu, di luar perkiraan pasar yang sebelumnya memprediksi kemerosotan sebesar 2.6 juta barel.

"Persediaan minyak AS yang melonjak dalam laporan terbaru EIA menambahkan momentum yang menekan harga minyak mentah, setelah gelojak Timur Tengah mereda," kata Matt Smith, direktur riset komoditas ClipperData.

Meskipun stok minyak AS minggu lalu menunjukkan peningkatan, dalam jangka panjang, persediaan minyak dunia masih dibatasi oleh kebijakan negara-negara anggota OPEC+ untuk menerapkan batasan terhadap produksi minyak.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE