Menu

Mandat RBA Ditinjau, Dolar Australia Berpotensi Lebih Bullish

A Muttaqiena

Menjelang pemilu federal Australia, sejumlah politisi ingin meninjau mandat bank sentral. Peninjauan ini berpotensi memicu kenaikan suku bunga lebih cepat.

Seputarforex - Kejutan baru menanti trader dolar Australia dalam tahun ini. Menteri Keuangan Australia Josh Frydenburg mengatakan kepada Australian Financial Review bahwa partai Liberal yang dipimpinnya akan menggelar peninjauan independen atas mandat kebijakan moneter RBA, jika pihaknya menang dalam pemilu federal beberapa bulan mendatang. Komentar serupa juga telah dilontarkan oleh lawannya, partai Buruh.

Salah satu fokus dalam peninjauan tersebut kemungkinan adalah target inflasi. Tepatnya, apakah bank sentral Australia (RBA) perlu merevisi target inflasi menjadi selaras dengan bank-bank sentral utama lain seperti RBNZ, BoC, dan BoE?

"Salah satu area diskusi potensial adalah target inflasi RBA yang sebesar 2-3% (dengan titik tengah efektif 2.5%). Target itu 0.5% lebih tinggi dari target semua rekan-rekannya," kata Greg Anderson dari BMO Capital Markets.

Apabila peninjauan atas mandat RBA tersebut berimplikasi pada penurunan target inflasi, rintangan bagi RBA untuk menaikkan suku bunga pun berkurang. Konsekuensinya, proyeksi kurs dolar Australia tahun ini berpotensi menjadi lebih bullish.

Peninjauan atas mandat RBA dapat pula berfokus pada masalah harga properti. Harga perumahan Australia telah "memanas" hingga menjadi salah satu topik paling "hot" dalam debat politik setempat. Sejumlah pejabat RBA pun mengakui bahwa kebijakan suku bunganya memang mengakibatkan kenaikan harga perumahan -di samping juga kurangnya suplai perumahan yang memadai di sejumlah bagian Australia-.

Apabila politisi Australia memilih untuk membebankan tanggung jawab "mendinginkan" pasar properti kepada bank sentral, RBA kemungkinan akan terdesak untuk menaikkan suku bunga lebih cepat. Hal ini juga berpotensi bullish bagi AUD, karena panduan kebijakan RBA saat ini mengisyaratkan kemungkinan "rate hike" paling lambat dibanding bank sentral utama lainnya.

Pergerakan kurs dolar Australia belum merespons wacana peninjauan atas mandat RBA. Belum ada rincian konkrit dari otoritas yang berwenang, sehingga spekulasi kemungkinan akan terus bergulir hingga seusai pemilu federal Australia yang berpotensi digelar pada atau sebelum 21 Mei 2022.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE