Menu

Manufaktur Jepang Melemah Akibat Pembatasan Sosial

Pandawa

Aktivitas pabrik Jepang berekspansi dalam laju terlemah 4 bulan karena penurunan output. Hal ini merupakan dampak pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah Jepang

Seputarforex - Pada hari Rabu (23/Juni), Biro Statistik Jepang merilis data PMI Manufaktur yang turun dari 53.0 menjadi 51.5 di bulan Juni. Meski masih berada di zona ekspansi, pencapaian indeks kali ini merupakan yang terburuk sejak bulan Februari.

Kemerosotan aktivitas pabrik Jepang sebagian besar dipicu oleh penurunan tajam pada output yang menyentuh rekor terburuk sejak November 2020. Kondisi ini menggarisbawahi tekanan yang sedang dihadapi perusahaan Jepang akibat penerapan pembatasan sosial.

"Data PMI bulan Juni menandai terjadinya penurunan signifikan pada aktivitas bisnis Jepang," kata Usamah Bhatti, ekonom di IHS Markit. Menurutnya, aktivitas pabrik Jepang menghadapi gangguan pada operasional yang disebabkan oleh pembatasan COVID-19, sehingga terdapat gangguan pada rantai pasokan.

Sub-indeks pesanan keseluruhan dan pesanan ekspor tumbuh dalam laju yang lebih lambat di bulan Juni. Akan tetapi, survei optimisme produsen mengenai prospek ekonomi tahun depan tetap tinggi di tengah ekspektasi positif terhadap proses vaksinasi.

Terlepas dari pencapaian indeks manufaktur di atas, PMI Jasa Jepang masih bergelut di area kontraksi. Angka indeks tercatat di 47.2, sedikit pulih dari level 46.5 yang tersentuh pada bulan Mei. Kondisi jasa Jepang sejauh ini belum membaik dan bertahan di teritori kontraksi selama 17 bulan berturut-turut.

 

BoJ Optimis Pemulihan Ekonomi Berlangsung Cepat

Dalam laporan terpisah, Bank of Japan pagi ini juga mempublikasikan notulen pertemuan bulan April yang secara garis besar menyampaikan optimisme. Petinggi BoJ sepakat bahwa langkah stimulus besar-besaran yang dilakukan di banyak negara maju dapat membantu pemulihan ekonomi Jepang dan global.

Isi notulen ini semakin memperkuat pandangan bahwa bank sentral Jepang masih akan mempertahankan kebijakan moneter ultra-longgar demi mempertahankan pemulihan moderat.

"Ada ketidakpastian mengenai proses vaksinasi yang berlangsung tidak merata dan berpotensi menekan kegiatan ekonomi… Tetapi, langkah stimulus masif yang diambil oleh negara maju dapat mempercepat pemulihan ekonomi domestik dan gobal," kata anggota BoJ dalam notulen.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE