Menu

Minyak Didukung Penurunan Pasokan Jelang Hasil Pilpres AS

Pandawa

Harga minyak berusaha mempertahankan reli awal pekan seiring dengan penurunan pasokan minyak. Pelaku pasar saat ini menanti hasil Pemilu AS.

Seputarforex - Harga minyak mentah berusaha menguat pada perdagangan hari Rabu (04/November), melanjutkan kenaikan dua sesi sebelumnya. Pada saat berita ini diturunkan, harga minyak Brent diperdagangkan pada kisaran $40.05 per barel, naik 0.63 persen dari level Open harian. Sementara itu, harga minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan di $38.21 per barel, menguat 0.58 persen dan melanjutkan reli bullish sebelumnya.

Reli harga minyak sejak awal pekan disebabkan oleh merosotnya persediaan minyak mentah AS. Menurut laporan dari American Petroleum Institute, pasokan minyak mentah AS pekan lalu anjlok 8 juta barel menjadi sekitar 487 juta barel. Penurunan tajam ini sangat kontras dibandingkan ekspektasi kenaikan 890 ribu barel.

Sementara itu, Aljazair berkomitmen menunda peningkatan output harian hingga awal tahun. Negara-negara OPEC+ selama ini memang gencar memangkas produksi demi mendukung harga minyak. Namun tidak tertutup kemungkinan, organisasi tersebut akan kembali menggenjot produksi apabila dampak pandemi semakin berkurang dan gejala pemulihan ekonomi global kembali tampak.

Sebagai informasi, pasokan minyak sempat dikhawatirkan melimpah, sehubungan dengan lonjakan kasus virus Corona di kawasan Eropa dan AS yang berpotensi melemahkan permintaan global. Inilah yang menekan harga emas hitam di sepanjang pekan lalu.

 

Pasar Antisipasi Hasil Pemilu AS

Disamping penurunan pasokan minyak, ketidakpastian jelang hasil pemilihan presiden Amerika Serikat juga menjadi katalis bagi harga komoditas energi.

"Pelaku pasar berhati-hati dalam menanti hasil pemilihan presiden AS hari ini… Bagaimanapun, kedua kandidat presiden memiliki platform kebijakan energi yang berbeda secara signifikan dan dapat memengaruhi permintaan minyak mentah," kata salah seorang analis komoditas ANZ dalam sebuah catatan.

Sebagian analis berpendapat bahwa kemenangan Joe Biden akan membebani harga minyak mentah dalam jangka menengah. Hal ini disebabkan oleh rencana Biden yang lebih mengedepankan pengembangan energi ramah lingkungan, seperti yang digaungkannya selama masa kampanye.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE