Menu

Momentum Reli Minyak Memudar, Petrodollar Melemah

A Muttaqiena

Dolar Kanada masih terus terkekang pada kisaran 1.2710-an lantaran pergerakan harga minyak dan data neraca perdagangan yang mengecewakan.

Seputarforex - Kurs USD/CAD berkonsolidasi pada kisaran atas 1.2650-an selama sepuluh hari terakhir. Saat berita ditulis pada sesi Asia hari Rabu (9/Februari), sang Petrodollar masih terus terkekang pada kisaran 1.2710-an lantaran pergerakan harga minyak dan data neraca perdagangan Kanada yang mengecewakan.

Grafik USD/CAD Daily via TradingView

Harga minyak mentah tipe Brent dan WTI telah menurun sekitar 2 persen sejak kemarin, semakin menjauh dari rekor tertinggi multi-tahun yang baru tercapai pada hari Senin . Kabar baik terkait perundingan damai AS-Iran membuka peluang kenaikan ekspor minyak dari negara-negara anggota OPEC, sehingga menggerogoti reli harga minyak.

Brent jatuh dari kisaran USD93.66 kemarin ke level USD90.80 per barel saat ini, sedangkan WTI turun dari USD91.92 menuju kisaran USD89.00 per barel. Minyak merupakan salah komoditas ekspor utama Kanada, sehingga penurunan harganya ikut memukul outlook CAD.

"Sejumlah kelemahan (dolar Kanada) itu telah dikaitkan dengan kemunduran yang kita lihat pada harga minyak mentah," kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA New York, "Reli tanpa henti pada minyak tampaknya menunjukkan tanda-tanda kelelahan."

Sementara itu, Badan Statistik Kanada kemarin menyampaikan kabar buruk terkait neraca perdagangan Desember 2021. Impor mencapai rekor tertinggi baru dan ekspor tumbang, sehingga mengakibatkan Kanada mencetak defisit neraca perdagangan sebanyak CAD137 juta. Padahal, konsensus sebelumnya mengharapkan surplus CAD2.5 miliar.

Kurs USD/CAD juga terdongkrak oleh ekspektasi suku bunga, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan yield obligasi yang lebih menguntungkan bagi dolar AS . Yield obligasi pemerintah Kanada bertenor 10 tahunan telah meningkat sampai 1.854%, tetapi selisihnya dengan US Treasury 10Y justru melebar. Selisih yield kedua negeri jiran itu meningkat hingga mencapai gap terbesar sejak September 2021.

Pelaku pasar berikutnya akan memantau rilis data inflasi AS besok malam. Konsensus sementara memperkirakan laju inflasi konsumen AS bulan Januari 2022 bertumbuh 7.3 persen (Year-on-Year), atau lebih tinggi dibandingkan kenaikan 7.0 persen pada Desember 2021.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE