Menu

Nonfarm Payroll Mengecewakan, Dolar AS Kelimpungan

A Muttaqiena

Data Nonfarm Payroll membuat sejumlah pelaku pasar makin memercayai spekulasi bahwa The Fed tak akan menaikkan bunga lagi.

Seputarforex - Data Nonfarm Payroll AS yang dirilis malam ini memuat angka-angka yang meleset dari perkiraan pasar. Alhasil, Indeks Dolar AS (DXY) tumbang sekitar 0.7% sampai kisaran 101.80. Greenback keok dalam semua pasangan mata uang mayor, khususnya EUR/USD dan AUD/USD.

Data Nonfarm Payroll AS tercatat meningkat 187k pada bulan Juli 2023, atau lebih rendah daripada estimasi konsensus yang dipatok pada 200k. Selain itu, data periode Juni direvisi turun dari 209k menjadi 185k. Ini berarti rekrutmen karyawan semakin lamban sebagai efek samping dari kenaikan suku bunga The Fed yang masif.

Data-data lain dari sektor tenaga kerja AS masih cukup cemerlang. Tingkat pengangguran AS turun dari 3.6% menjadi 3.5% pada Juli 2023. Pendapatan rata-rata perjam bertumbuh 0.4% (month-over-month) selama dua bulan beruntun, padahal konsensus sebelumnya mengantisipasi pertumbuhan 0.3% saja.

Dengan tingkat pengangguran yang rendah dan pertumbuhan upah yang tinggi, The Fed harus mempertahankan suku bunga tinggi dalam kurun waktu lebih lama demi menekan inflasi lebih lanjut. Kendati demikian, melesetnya Nonfarm Payroll membuat sejumlah pelaku pasar makin memercayai spekulasi bahwa The Fed tak akan menaikkan bunga lagi .

"Seperti biasa, ada data yang bertentangan dalam rilis ini. Namun, tampaknya pasar tenaga kerja mendingin, meskipun lambat, sesuai dengan yang diinginkan The Fed. Secara keseluruhan, (rangkaian laporan tenaga kerja AS) ini meningkatkan kemungkinan (bahwa) suku bunga sudah berada di puncaknya dan The Fed melakukan trik untuk mengendalikan inflasi sambil menjaga ekonomi tetap kuat," kata Neil Birrell, Chief Investment Officer di Premier Miton Investors.

Marc Chandler, Chief Market Strategist di Bannockburn Global Forex, mengungkapkan bahwa Nonfarm Payroll yang mengecewakan telah menyetop reli yield US Treasury dan dolar AS belakangan ini. Sejumlah posisi long pada dolar AS mengalami likuidasi lantaran penurunan ekspektasi suku bunga, sehingga ia berpendapat kenaikan temporer dolar sudah hampir berakhir.


Berita Forex Lainnya

USD
EUR
CHF
CAD
GBP
JPY
CNY
AUD





KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE