Menu

OPEC Berencana Tambah Produksi, Harga Minyak Justru Menguat

Pandawa

OPEC akan menaikkan produksi minyak di bulan Mei sebagai langkah penyesuaian dengan prospek rebound ekonomi di bulan-bulan mendatang. Namun, kasus COVID di Eropa berpotensi menjadi hambatan.

Seputarforex - Harga minyak mentah dunia menguat cukup signifikan setelah pertemuan Organisasi Negara Eksportir Minyak bersama mitra (OPEC+) yang berlangsung selama dua hari. Harga minyak Brent menutup perdagangan hari sebelumnya dengan berada di kisaran $64.57 per barel atau menguat 2.27 persen secara harian, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) diperdagangkan pada kisaran $61.22 per barel atau menguat 2.95 persen. Untuk hari ini (02/April), pasar spot minyak mentah dan pasar ekuitas ditutup dalam rangka hari libur Paskah.

 

Prospek Permintaan Masih Dipertanyakan, OPEC+ Tetap Naikkan Produksi Minyak

Dalam pertemuan terbarunya, OPEC+ sepakan untuk meningkatkan produksi minyak per bulan Mei mendatang. Dalam rapat yang digelar secara virtual dan dihadiri oleh 23 negara anggota itu, diputuskan bahwa produksi minyak akan naik sebanyak 350,000 barel per hari (bph) pada bulan Mei dan Juni, lalu akan naik lagi sebanyak 400,000 bph di bulan Juli.

Langkah menaikkan produksi minyak ini diambil dengan mempertimbangkan prospek pemulihan ekonomi yang terus meningkat di bulan-bulan mendatang. OPEC+ merasa perlu melakukan penyesuaian terhadap outlook tersebut dengan menggenjot produksi harian minyak.

Apabila perekonomian global rebound di waktu mendatang atau sesuai dengan skenario yang diharapkan OPEC, maka tidak tertutup kemungkinan bagi harga minyak untuk menguat lebih jauh. Kepala analis komoditas Goldman Sachs, Jeff Currie, memperkirakan bahwa Brent akan mencapai $80 per barel pada kuartal ketiga. Meski demikian, Currie mengakui proyeksi harga setinggi itu sering kali menyebabkan crash.

Disamping itu, sebagian analis masih skeptis karena outlook permintaan minyak mentah masih dibayangi pandemi gelombang ketiga di kawasan Eropa.

Secara garis besar, prospek pergerakan harga minyak ke depan akan sangat bergantung pada proses vaksinasi yang dilakukan secara global di banyak negara. Vaksinasi secara massal diperlukan untuk setidaknya mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga masyarakat dapat kembali beraktivitas normal seperti kondisi pra-pandemi.


Berita Minyak Lainnya




KONTAK KAMI PASANG IKLAN BROKER BELAJAR ANALISA ARTIKEL TERM OF USE